KETIK, PROBOLINGGO – Dalam sebuah pengajian sore yang penuh makna di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Kamis, 17 Juli 2025, KH M. Zuhri Zaini membahas topik yang sangat relevan mengenai pentingnya ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari.
Mengacu hadis Riyadhus Sholihin, beliau menyampaikan bahwa kombinasi antara ilmu dan harta membentuk empat tipe orang yang dihadapkan pada ujian hidup yang berbeda.
Menurut Kiai Zuhri Zaini, Allah memberikan harta dan ilmu dengan cara yang berbeda-beda kepada setiap umat-Nya. Ada orang yang diberi keduanya, ada yang hanya diberi salah satunya, dan ada pula yang tidak diberi keduanya. Pembagian ini, menurutnya, menentukan bagaimana seseorang akan menjalani hidupnya dan memilih perbuatan yang akan ia lakukan.
Empat Tipe Orang dalam Islam
- Orang yang diberi harta dan ilmu
Tipe ini adalah contoh ideal dalam Islam, di mana seseorang memiliki kemampuan untuk menggunakan hartanya dengan bijak, berkat ilmu yang dimilikinya. Orang ini akan selalu memilih perbuatan yang baik, seperti menafkahi keluarga, berbagi dengan orang lain, dan berinfaq untuk kepentingan umum. - Orang yang diberi ilmu, tetapi tidak diberi harta
Meskipun tidak memiliki kekayaan materi, orang ini selalu berusaha untuk berbuat kebaikan sesuai dengan kapasitasnya. Ilmu agama yang dimilikinya memotivasi dia untuk membantu orang lain dan melakukan hal-hal yang bermanfaat meskipun terbatas oleh keadaan ekonomi. - Orang yang diberi harta, tetapi tidak diberi ilmu
Tanpa ilmu, harta bisa disalahgunakan. Orang ini cenderung menggunakan hartanya untuk kesenangan pribadi tanpa mempertimbangkan hak Allah atau kewajiban sosial, seperti bersedekah atau menolong orang lain. Harta yang dimilikinya justru dapat menjadi ujian bagi dirinya jika tidak digunakan dengan bijak. - Orang yang tidak diberi harta dan tidak diberi ilmu
Orang dalam kategori ini seringkali berangan-angan untuk melakukan perbuatan buruk jika suatu saat memiliki harta. Tanpa ilmu agama, mereka tidak memiliki panduan yang benar dalam hidup dan cenderung terjerumus dalam dosa.
Ilmu Sebagai Kunci untuk Kebaikan
KH M. Zuhri Zaini menekankan bahwa Allah tidak membutuhkan harta umat-Nya. Sebaliknya, Allah mengatur harta agar dapat digunakan untuk kepentingan orang lain, sebagai bentuk ujian bagi hamba-Nya. Orang yang diberi harta tanpa ilmu berisiko untuk salah dalam mengelolanya, sementara orang yang memiliki ilmu dapat menjadikan harta sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membantu sesama.
“Ilmu adalah harta yang paling berharga. Dengan ilmu, kita tahu cara menggunakan harta untuk kebaikan,” tegas KH M. Zuhri Zaini dalam pengajian yang berlangsung dengan penuh antusiasme dari para jemaah.
Penjelasan ini memberikan pesan yang dalam mengenai pentingnya bersyukur atas ilmu agama yang dimiliki, karena ilmu tersebut akan membimbing umat untuk selalu memilih jalan yang benar, meskipun dalam keadaan kaya atau miskin.(*)