KETIK, PROBOLINGGO – Tindakan zalim terhadap orang tua merupakan kedurhakaan yang tergolong dosa besar, bahkan termasuk yang paling berat setelah perbuatan syirik. Hal itu disampaikan KH. M. Zuhri Zaini dalam pengajian rutin kitab Riyadhus Sholihin di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Senin, 28 Juli 2025.
Menurut Kiai Zuhri, zalim adalah tindakan melanggar hak, baik hak diri sendiri maupun orang lain. Ia menjelaskan bahwa perbuatan seperti mencuri, menyakiti orang lain, hingga merusak diri sendiri adalah bentuk nyata dari kezaliman yang dikecam dalam Islam.
"Zalim bukan hanya kepada orang lain, tetapi juga bisa terjadi kepada diri sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa menzalimi orang tua tidak hanya mengundang murka Allah, tetapi juga mendatangkan kehancuran hidup di dunia.
“Tidak sedikit orang yang hidupnya tidak tenang, usahanya buntu, doanya tidak terkabul. Semua itu bisa jadi karena ia menyakiti dan menzalimi orang tuanya,” tutur pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut.
Kiai Zuhri mengingatkan bahwa Islam sangat memuliakan hubungan antara anak dan orang tua. Dalam banyak ayat dan hadis, perintah berbuat baik kepada orang tua disandingkan langsung dengan perintah menyembah Allah. Oleh karena itu, setiap perilaku menyakiti hati orang tua, baik melalui ucapan kasar, tindakan kasar, maupun sikap acuh, dinilai sebagai bentuk kedurhakaan yang besar.
Beliau juga memberikan perumpamaan yang menggugah hati. Bahkan terhadap hewan sekalipun, Islam menuntut kasih sayang dan tanggung jawab.
"Ada seorang wanita yang masuk neraka hanya karena mengurung seekor kucing tanpa memberinya makan hingga mati. Maka bagaimana nasib orang yang menyiksa dan menzalimi sesama manusia, apalagi orang tuanya sendiri?" ungkapnya.
Di akhir pengajiannya, Kiai Zuhri mengingatkan bahwa puncak dari segala kezaliman adalah menyekutukan Allah SWT atau syirik.
"Dosa syirik adalah pelanggaran terbesar terhadap tauhid. Selama manusia tidak syirik, Allah masih membuka pintu ampunan untuk dosa-dosa lainnya," tegas beliau.
Dengan ajakan ini agar senantiasa menjaga hubungan dengan orang tua, membersihkan hati dari kebencian, dan memperkuat keimanan kepada Allah SWT.(*)