KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan memimpin prosesi upacara pembaretan para Taruna SMA Taruna secara serentak se-Jatim di Dermaga Madura Koarmada II Surabaya, Kamis, 16 Oktober 2025.
Sebanyak 1.346 siswa kelas X dari SMAN Taruna Nala Jatim, SMAN 3 Taruna Angkasa Jatim, SMAN 5 Taruna Brawijaya, SMAN 2 Taruna Bhayangkara, SMAN Taruna Madani dan SMAN 2 Taruna Pamong Praja akan dilakukan pembaretan setelah melaksanakan pendidikan masa basis selama tiga bulan penuh.
“Insya Allah besok akan dilakukan pembaretan kolektif. Pembaretan ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian masa basis Taruna yang dilakukan sejak mereka dinyatakan lulus dan masuk kelas X secara resmi,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu 15 Oktober 2025.
“Para taruna-taruni ini telah menjalani masa pengenalan Lingkungan Kehidupan Ksatrian, tempat mereka ditempa,” tambahnya.
Pembaretan merupakan cikal bakal membentuk dan menggembleng, pembinaan mental, karakter dan spiritual para taruna-taruni se-Jatim.
“Selama tiga bulan mereka dilatih sikap displin, kepemimpinan, mengenal kehidupan kstarian dimulai dari kehidupan bangun tidur sampai dengan tidur lagi,” lanjutnya.
Selama tiga bulan mereka juga dibekali sistem boarding school, yang mana, tidak diperkenankan berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga. Tujuannya, agar mereka fokus pada tujuan utama yaitu belajar dan tidak terdistraksi oleh hal-hal eksternal.
Gubernur Khofifah berharap taruna-taruni belajar dengan baik, mengejar prestasi terbaik dibidang akademik. Pihaknya optimis melalui SMA Taruna akan dilahirkan SDM unggul dengan karakter kuat, berjiwa kepemimpinan, solidaritas, kedisiplinan, tanggung jawab, kemandirian serta religiusitas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan sebelum dilakukan pembaretan, para taruna kelas X ini wajib mengikuti masa basis selama tiga bulan.
Dalam rentan waktu ini para taruna dan taruni mendapat pembinaan dalam berbagai aspek, meliputi Peraturan Baris Berbaris (PBB), Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD), Kehidupan Bersama, Kepemimpinan, Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan, Peraturan Penghormatan Militer (PPM), Cara Memberikan Instruksi (CMI), serta Sosialisasi Peraturan Kehidupan Taruna.
"Masing-masing sekolah juga menyeleksi dua siswa terbaik. Satu taruna dan satu taruni. Sehingga secara keseluruhan terdapat 12 taruna-taruni terbaik se-Jawa Timur yang akan menerima penghargaan khusus pada upacara pembaretan," jelas Aries.
Lanjut Aries, dalam momentum pembaretan juga dilaksanakan penilaian Gerakan Sekolah Bermural dan Berkarakter (GSBB). Program tersebut menjadi bagian dari upaya membangun kepedulian lingkungan dan karakter warga sekolah.
Rangkaian pembaretan akan diisi dengan penganugerahan Lencana Jer Besuki Mawa Beya Kategori Perak pada Kepala Kepala SMA Negeri Taruna oleh Gubernur Jawa Timur, upacara penyematan baret bagi siswa SMA Taruna, demonstrasi keterampilan taruna, serta defile pasukan taruna kelas X. (*)