KETIK, SURABAYA – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Adhy Karyono mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa melepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Nasional Tahun 2025 bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur Ibrahim dan Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya di Dermaga Madura, Surabaya, Selasa 14 Oktober 2025.
ERB 2025 yang diinisiasi oleh BI bersama TNI AL ini berlangsung selama sepekan, mulai 14 hingga 20 Oktober 2025, menggunakan KRI Makassar 590.
Ekspedisi ini akan menjangkau lima pulau di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan terpencil) Jawa Timur, yaitu Pulau Gili Genting, Pulau Gili Raja, Pulau Pagerungan Besar, Pulau Pagerungan Kecil, dan Pulau Goagoa, bertujuan memastikan Rupiah beredar dalam kondisi layak dan berkualitas di seluruh penjuru Nusantara.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami menyampaikan apresiasi sinergi antara BI, TNI AL, dan pemerintah daerah yang diwujudkan dalam pelaksanaan ERB 2025. Kegiatan ini tidak hanya sebatas pendistribusian uang Rupiah, tetapi juga menjadi simbol nyata kolaborasi lintas lembaga dalam menjaga kedaulatan ekonomi dan memperkuat semangat kebangsaan," ujar Adhy.
"Dari Jawa Timur, kita ingin meneguhkan semangat Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh yang berpijak pada filosofi Jatim Bisa, Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif,” tegasnya.
Adhy mengungkapkan bahwa ketangguhan ekonomi Jawa Timur saat ini tercermin dari capaian pertumbuhan ekonomi yang konsisten positif. Pada triwulan II tahun 2025, ekonomi Jawa Timur tumbuh sebesar 5,23 persen (year on year), lebih tinggi dari pertumbuhan nasional.
"Secara quarter to quarter, ekonomi Jatim tumbuh 3,09 persen dan yang tertinggi di Pulau Jawa dengan inflasi yang tetap terkendali," terangnya.
Pertumbuhan tersebut juga ditopang oleh realisasi investasi yang mencapai Rp147,3 triliun sepanjang tahun 2024. Capaian itu menjadi bukti Jawa Timur semakin siap mengambil peran sebagai 'Gerbang Baru Nusantara sekaligus simpul logistik maritim nasional.
Sektor jasa keuangan di Jawa Timur pun menunjukkan kinerja yang sehat dan inklusif, dengan tingkat inklusi keuangan mencapai 92,99 persen serta literasi keuangan sebesar 55,32 persen.
“Angka-angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur berjalan inklusif, berkeadilan, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.
Selain pendistribusian uang layak edar dan penarikan uang lusuh, ERB 2025 juga membawa misi edukatif dan sosial. Di setiap pulau tujuan, akan digelar sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP), edukasi digitalisasi pembayaran melalui QRIS, serta penyaluran 500 paket bantuan sembako bekerja sama dengan BAZNAS Jawa Timur.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memperkuat kehadiran Bank Indonesia di wilayah 3T, tetapi juga menjadi momentum mempererat kolaborasi antara BI, TNI AL, pemerintah daerah, dan seluruh elemen bangsa dalam menjaga kedaulatan Rupiah,” ungkapnya.
“Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia hadir di setiap makna Indonesia dan memastikan Rupiah berdaulat hingga ke pulau-pulau terluar,” lanjut Adhy.
Dengan semangat Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, ia mengajak semua pihak terus berkontribusi bagi kemajuan ekonomi Indonesia, dari Jawa Timur yang tangguh dan terus bertumbuh, menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Ibrahim menyampaikan bahwa kegiatan ERB ini merupakan misi Bank Indonesia untuk menyediakan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI dengan jumlah yang cukup, pecahan yang memadai serta kualitas dan kondisi layak edar.
“Inilah yang selalu kami lakukan diberbagai daerah di wilayah NKRI, khususnya wilayah 3T, Terdepan, Terluar dan Terpencil,” tuturnya.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri, dan Alhamdulillah kita dapat dukungan dan kerjasama yang solid dari TNI AL. Terimakasih khususnya TNI AL dan seluruh pihak yang telah bersinergi dalam mewujudkan Rupiah berdaulat,” katanya.
Senada disampaikan Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya. TNI Angkatan Laut memiliki semangat yang sama dalam mendukung kelancaran roda pembangunan nasional di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Jawa Timur.
“Bank Indonesia bertugas menjaga kedaulatan NKRI melalui pemenuhan kebutuhan rupiah yang layak edar di seluruh wilayah Indonesia. Sementara TNI AL memiliki sarana dan kemampuan untuk menjangkau seluruh wilayah perairan, termasuk daerah 3T. Di sinilah titik temu sinergi ini terbangun dengan baik antara BI yang menjaga kedaulatan moneter, dan TNI AL yang memastikan distribusi rupiah menjangkau seluruh penjuru negeri,” tegasnya.
Ditambahkan, kolaborasi dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat menjadi wujud nyata komitmen TNI AL mendukung upaya pemerintah memperkuat stabilitas ekonomi nasional dan menjaga kedaulatan negara, tidak hanya melalui aspek pertahanan, tetapi juga melalui penguatan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir dan kepulauan. (*)