Kebutuhan Darah di Jawa Timur Masih Tinggi, PMI Gencar Edukasi Donor Darah Sejak Sekolah

14 Oktober 2025 15:51 14 Okt 2025 15:51

Thumbnail Kebutuhan Darah di Jawa Timur Masih Tinggi, PMI Gencar Edukasi Donor Darah Sejak Sekolah
Gubernur Khofifah, Ketua PMI Jatim Imam Utomo dan Emil Elestianto Dardak Ketua Kehormatan PMI Jatim berseiring menyerahkan piagam dan lancana pendonor darah sukarela 75 kali kepada anggota PMI Jatim, di Gedung Negara Grahadi Surabaya (Foto: Martudji / Ketik)

KETIK, SURABAYA – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur, Imam Utomo Soeparno, menegaskan bahwa PMI Jatim terus gencar melakukan sosialisasi tentang pentingnya donor darah ke berbagai sekolah. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat donor darah bagi kesehatan, tetapi juga untuk memastikan ketersediaan stok darah di PMI Jawa Timur tetap terpenuhi.

"Kita (PMI Jatim) mulai melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah SMA sederajat dan pelajar SMP kelas 3, mereka sudah bisa memulai donor. Sehingga nanti kalau mereka umur 40, sudah dapat piagam dan lancana seperti ini, itu suka rela ya," kata Imam Utomo, usai acara 'Penganugerahan Piagam Penghargaan dan Lancana Pendonor Darah Sukarela 75 Kali PMI Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa 14 Oktober 2025. 

Imam Utomo mengajak para remaja dan pelajar di Jawa Timur untuk mulai membiasakan diri melakukan donor darah. Untuk mendukung ajakan tersebut, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah di seluruh wilayah Jawa Timur.

"Jadi, harus dimulai sejak mulai remaja, tidak harus diajak, tetapi kita juga akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah," terangnya. 

Saat ditanya mengenai antusiasme warga Jawa Timur dalam berdonor darah serta ketersediaan stok darah di PMI Jatim, Gubernur Jatim periode 1998-2003 dan 2003-2008 itu memuji bahwa keduanya tergolong baik dan patut diapresiasi.

Saat ini, PMI Jawa Timur memiliki sekitar 130 ribu pendonor darah aktif. Namun, jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan yang mencapai sekitar 250 ribu kantong darah.

"Kurang 700 ribu blood bag, dan ke depan kebutuhan darah akan terus meningkat, jadi idealnya adik-adik pelajar nanti bisa berdonor paling tidak 1 tahun 3 kali," terang pria yang pernah menjabat sebagai Pangdam V Brawijaya tahun 1995-1997 itu. 

Menyambung semangat PMI Jatim, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selain memberikan penghargaan kepada pendonor aktif, menyebut Pemprov Jatim siap menindaklanjuti sosialisasi ke sekolah-sekolah.

"Kita mendukung PMI Jatim, dan akan melakukan pemerataan. Dan, hasil pertemuan hari ini adalah finalisasi kepesertaan khususnya SMA/SMK atau Aliyah untuk PMR, supaya target paling tidak 4 persen, dan kita (PMI Jatim) saat ini masih 3 persen, jadi Insyaallah akan kita maksimalkan," ujar Khofifah. 

Khofifah juga menuturkan bahwa ada seorang pendonor asal Tulungagung yang telah melakukan donor darah sebanyak 75 kali, meski usianya baru 32 tahun.

"Itu tadi yang dari Tulungagung, umur 32 sudah donor darah sukarela 75 kali, saya tanya mulai kapan ternyata mulai SMA, nah itu nanti yang akan diajak sosialisasi sebagai role model," terang Khofifah. 

Gubernur Khofifah pun kemudian mengucapkan terimakasih kepada para pendonor darah 75 kali dari seluruh kabupaten/kota di Jatim yang dengan suka rela telah memberikan sumbangsih darahnya. 

"Saya mengucapkan terimakasih kepada PMI Jawa Timur, dan seluruh pendonor darah sukarela yang sudah diangka 75 kali. Dan, PMI Jawa Timur punya program untuk menambah UGD dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dan itu yang harus dicapai oleh UGD kita, di bawah komando Pak Imam Utomo PMI Jatim bisa segera memiliki UGD Provinsi yang berstandar CPOB," tegasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

PMI Jatim Ketua PMI Jawa Timur Berdonor Darah Gubernur Jatim Gedung Negara Grahadi