KETIK, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktidsaintek) menyebut 60 perguruan tinggi terdampak banjir dan longsor di Sumatera.
Wamendiktisaintek Prof Fauzan mengungkap hal ini melalui rapat bersama Komisi X DPR RI pada Senin (8/12/2025).
Dia menyebut di Aceh ada 31 perguruan tinggi terdampak (4 PTN dan 27 PTS). Kemudian di Sumut ada 14 perguruan tinggi terdampak (1 PTN dan 13 PTS). Di Sumbar, ada 15 perguruan tinggi terdampak (9 PTN dan 6 PTS).
Saat ini sebagian besar kegiatan perkuliahan di daerah terdampak terhenti karena kondisi akses, lokasi dan sivitas akademika yang terdampak.
Prof Fauzan juga mengatakan jumlah mahasiswa yang terdampak bencana Sumatera mencapai lebih dari 18 ribu orang.
Di Aceh jumlahnya 15.801. Kemudian, ia menyebut di Sumut ada 2.408 mahasiswa terdampak dan di Sumbar 615 mahasiswa terdampak. Total ada 18.824 mahasiswa di Sumatera yang saat ini kuliahnya terhambat karena banjir bandang dan tanah longsor.
Skema Penanggulangan
Prof Fauzan menyebut ada dua skema dari Kemdiktisaintek sebagai solusi dampak bencana. Kedua skema tersebut adalah penanggulangan darurat dan pemulihan.
"Kita punya target durasi satu bulan hingga 31 Desember (2025). Ini sebagai penanggulangan darurat. Kita fokus pada penanganan kebutuhan mendesak, distribusi logistik, layanan kesehatan darurat, dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk penyelamatan jiwa dan pemulihan awal," jelas Prof Fauzan.
"Kemudian, pada tahap pemulihan, durasinya mulai Januari 2026," lanjutnya.
Pada tahap pemulihan, ia mengtakan Kemdiktisaintek akan fokus melakukan rehabilitasi jangka menengah, pemulihan ekonomi berkelanjutan, rekonstruksi sanitasi, edukasi mitigasi bencana untuk membangun ketahanan jangka panjang, hingga dukungan perbaikan infrastruktur seperti jembatan. (*)
