KETIK, KEDIRI – Kejurnas Horseback Archery (HBA) 2025 di kawasan wisata Gunung Kelud Kabupaten Kediri bukan hanya menjadi panggung kompetisi nasional, tetapi juga ajang pembuktian kualitas atlet Indonesia di level dunia.
Gelaran ini diikuti 230 peserta dari 15 provinsi, berlangsung pada 6-7 Desember setelah dipindahkan dari Bromo karena faktor alam. Jawa Timur tampil dominan dan menyabet gelar juara umum.
Ketua Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Aryo Djojohadikusumo, menegaskan bahwa Kejurnas HBA menjadi bagian penting dalam program pembinaan atlet berkuda panahan. Aryo menyebut kualitas atlet Indonesia kini berada di posisi atas dunia, bahkan mampu mengungguli negara-negara dengan tradisi kuda yang kuat.
Menurutnya, ajang ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ranking dan menyiapkan atlet menuju kejuaraan internasional.
"Kejurnas ini kami selenggarakan untuk menjaring juara nasional di cabang berkuda memanah. Indonesia saat ini berada di peringkat dua dunia, mengalahkan negara-negara dengan tradisi kuda yang sangat kuat. Ini bukti kualitas atlet kita," kata Aryo, Ahad 7 Desember 2025.
Ia menambahkan, meski pelaksanaan dipindah dari Bromo ke Kelud dalam waktu singkat, panitia berhasil menjalankan acara dengan baik. Aryo memastikan pembinaan tetap berlanjut tahun depan dengan program seleksi dan persiapan menuju turnamen dunia.
Salah satu penampilan atlet berkuda di Kejurnas Horseback Archery (HBA) 2025 di kawasan wisata Gunung Kelud Kabupaten Kediri, Minggu (7/12/2025). (foto : Pordasi for Ketik).
Sementara itu, Ketua Pengprov Pordasi Jawa Timur, Sentot Djamaluddin mengatakan bahwa animo peserta sangat tinggi dan melampaui perkiraan awal. Dari target 80 peserta, jumlah yang hadir mencapai lebih dari 230 atlet dari berbagai provinsi.
Menurut Sentot, antusias besar ini menjadi sinyal positif bagi masa depan olahraga panahan berkuda di Indonesia.
"Kejurnas Prospek Komisi HBA ini diikuti 15 provinsi dengan 230 peserta. Ini menunjukkan minat yang sangat tinggi," ucapnya.
Sentot juga menegaskan pemilihan Gunung Kelud sebagai tuan rumah merupakan bagian dari strategi sport tourism. Dengan latar pemandangan alam yang kuat, event nasional ini menjadi promosi pariwisata sekaligus memperkenalkan potensi Kediri kepada masyarakat luas.
"Kami ingin mengangkat potensi pariwisata Kediri. Gunung Kelud dan sekitarnya punya daya tarik besar. Konsep sport tourism ini sejalan dengan arahan Ketua Umum," tambahnya.
Di sisi lain, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kediri, Hakim Rahmadsyah Parnata menyambut positif gelaran nasional tersebut. Hakim menyebut, selain memacu motivasi atlet daerah, kegiatan ini juga berdampak langsung terhadap pariwisata dan UMKM lokal.
Aktivitas penonton dan peserta memperkuat perputaran ekonomi di sekitar lokasi wisata.
"Event nasional di Gunung Kelud seperti ini sangat strategis. Selain meningkatkan motivasi atlet daerah, dampaknya juga nyata bagi pariwisata dan UMKM. Kami mendukung penuh agar kejuaraan seperti ini bisa rutin digelar di Kediri," ungkap Hakim.
Hakim juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan PP PORDASI kepada Kabupaten Kediri sebagai tuan rumah.
"Ini kebanggaan dan kehormatan bagi kami, karena bisa menyelenggarakan Kejurnas sekaligus menyaksikan atlet-atlet terbaik nasional berlaga di sini. Semoga Kejurnas ini menjadi motivasi bagi para atlet untuk semakin berprestasi," bebernya.
Pada kejuaraan ini, dua kategori utama dipertandingkan, yaitu memanah di atas kuda (on horse) diikuti 70 peserta, serta memanah di darat (on ground) dengan 160 peserta. Persaingan ketat terjadi lintas kategori usia, mulai pelajar hingga senior. Atlet-atlet Jawa Timur tampil mencolok pada nomor Ground Archery dan beberapa nomor utama di HBA.
Golden Tiket Fetih Kupasi, tiket menuju turnamen panahan berkuda bergengsi di Turki resmi diberikan kepada Vera Nurbaiti dari Jawa Barat setelah menjadi yang terbaik pada kategori Senior Putri Ground Archery. Pada kategori U16 Triple Shoot, Aqilah Fathiyah El Haq dari Jawa Timur tampil stabil dengan total skor 23, unggul atas Kaisar Akhtar Firdauz dari Jawa Barat dan M. Fawwaz Zidan dari Sumatera Barat.
Kategori Junior Triple Shoot dimenangkan Abdurrahman dari Jawa Timur dengan total skor 24, memperpanjang daftar prestasi atlet muda Jatim. Sementara itu, di kategori Putri Triple Shoot, medali emas diraih Nabila Rizky Pradipta dari Banten dan Aqilah kembali naik podium dengan perak.
Untuk kelas elite Senior Serial Shoot, Ariga Dwisurya Mahaputra Sultan Shadiq dari Jawa Barat mencatat total skor tertinggi 38, disusul Omar El Farooq Putra Alleut yang mempersembahkan medali untuk Jawa Timur. Di kategori Senior Indonesian Track, Jawa Tengah masih menunjukkan kekuatan melalui penampilan Hammas Syauqi Syahid, sementara Jawa Timur kembali naik podium melalui Omar El Farooq.
Hasil akhir memastikan Jawa Timur sebagai Juara Umum Kejurnas Pordasi Kelud 2025 dengan raihan dua emas dan tiga perak. Posisi berikutnya ditempati Jawa Barat dengan satu emas dan dua perak, disusul Jawa Tengah dengan satu emas dan dua perunggu. Provinsi Banten, Sumatera Barat, dan Bali turut memperkaya persaingan di podium.
Dengan dominasinya pada perolehan medali dan tingginya kualitas pertandingan, Kejurnas HBA di Gunung Kelud Kabupaten Kediri menjadi bukti bahwa Jawa Timur masih menjadi pusat kekuatan panahan berkuda di Indonesia, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi atlet nasional menuju panggung internasional. (*)
