KETIK, SITUBONDO – Tim Reaksi Cepat Kecamatan Situbondo dan Penanganan Sosial (Treks Plus) merupakan unit khusus yang dibentuk oleh Kecamatan Situbondo sebagai respons terhadap berbagai kondisi darurat Bencana dan kemanusiaan melalui aplikasi digitalisasi, Senin 14 Juli 2025.
Treks Plus bertugas melakukan penanganan awal secara cepat, tepat, dan terkoordinir terhadap peristiwa yang memerlukan intervensi segera di tingkat wilayah kecamatan.
Sedangkan, kewenangan kecamatan dalam tanggap darurat atau permasalahan sosial, diantaranya Koordinasi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Tindakan Awal, Mediasi dan Resolusi Konflik, Pemetaan dan Pelaporan, Rekomendasi Penanganan Lanjutan dan Sosialisasi Edukasi Sosial.
Dalam Inovasi Treks Plus terdapat aplikasi kentongan digital atau alaram yang digunakan ketika terjadi bencana alam maupun non alami di wilayah Kecamatan Situbondo. Sedangkan, tujuan dari inovasi tersebut, yakni membentuk Layanan Khusus Kadaruratan, membentuk Palayanan Mitigasi dan membentuk Pelayanan Sosial.
Keterangan yang disampaikan Camat Situbondo, Jupri Setyo Utomo mengatakan, Inovasi Treks Plus sebagai Inisiatif Kelembagaan Berbasis Kewilayahan. Treks Plus dibentuk sebagai garda terdepan penanganan sosial berbasis wilayah, sesuatu yang belum umum dilakukan secara struktural di kecamatan lain.
“Dalam inovasi Treks Plus ini tidak hanya menyalurkan bantuan logistik, tetapi juga memfasilitasi mediasi konflik, asesmen psikososial, dan rujukan ke dinas terkait, menciptakan pendekatan penanganan yang menyeluruh,” jelas Camat Situbondo, Jupri Setyo Utomo.
Inovasi Treks Plus, lanjut Camat Situbondo, berbasis Rasa Sosial dan Kearifan Lokal. Treks Plus mengedepankan pendekatan sosial-kultural lokal Situbondo yang mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan, dan nilai gotong royong. Dan didukung Oleh Masyarakat Peduli Sosial (MPS).
“Berdasarkan data penerima manfaat Inovasi Treks Plus, sebanyak 262 mendapat penanganan sosial, sebanya 20 penanganan bencana sudah dilakukan sebanyak dan 15 penanganan Operasi Yustisi atau Mitigasi sudah dilaksanakan. Dalam Inovasi Treks Plus terdapat Aplikasi Kentongan Digital,” jelas Jupri, panggilan akrab Camat Situbondo.
Suasana penilaian Inovasi TREKS PLUS di Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo, Senin 14 Juli 2025 (Foto : Adinda Octaviani/Ketik)
Untuk meningkatkan rasa aman dan layanan Cepat Tanggap Darurat pada Inovasi Treks Plus, kata Camat Jupri, menyediakan aplikasi android bernama “PANIC BUTTON”. Aplikasi ini untuk Seluruh Warga Kecamatan Situbondo dan terintegrasi dengan Polsek, Koramil, Kecamatan, dinas serta Instansi lintas sektor terkait lainnya.
“Dalam aplikasi ini terdapat fitur-fitur kecelakaan, pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, bencana alam dan lainnya. Khusus Masyarakat 4 desa dan 2 kelurahan di Wilayah Kecamatan Situbondo yang bisa menggunakan Aplikasi ini. Jika terjadi pencurian, masyarakat tinggal tekan fitur tombol lapor, maka akan bunyi alaram ke aparat Polri dan TNI serta masyarakat setempat,” jelas Jupri.
Adapun, Kolaborasi Aktor Inovasi (PENTAHELIX) dan Daya Saing TREKS PLUS ini, antara lain Camat Situbondo sebagai inisiator dan koordinator utama; Seksi Sosial, Trantib, Pemerintahan sebagai pelaksana teknis; Lurah/Kades sebagai penggerak wilayah; Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten sebagai mitra kebijakan dan bantuan lanjutan; Tokoh agama, dan tokoh masyarakat sebagai juru damai dan fasilitator sosial.
Selanjutnya, Relawan Sosial dan Karang Taruna sebagai tenaga lapangan TREKS PLUS berbasis komunitas; Kolaborasi dengan sekolah, perguruan tinggi, dan Pusat Studi Sosial untuk pendampingan, edukasi sosial, pelatihan penanganan kasus, dan riset kebijakan lokal; CSR perusahaan lokal sebagai pendukung logistik dan bantuan darurat; Pelaku UMKM dilibatkan dalam penyediaan paket bantuan (makanan cepat saji, selimut, dan lain lainnya.
Sementara itu, Marlutfi Yoandinas, Ketua Tim Badan Inovasi dan Percepatan Pembangunan Daerah mengatakan, Inovasi TREKS PLUS yang diciptakan Kecamatan Situbondo sudah cukup bagus.
“Aplikasi bernama “PANIC BUTTON” ini terintegrasi dengan desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Situbondo serta aparat keamanan,” jelas Lutfi, panggilan akrabnya ketika melakukan penilaian terhadap Inovasi TREKS PLUS di Desa Kalibagor dan Desa Kotakan.
Saat melakuakn pengecekan untuk memberikan penilaan, kata Lutfi, Inovasi TREKS PLUS sudah sesuai apa yang sudah mereka paparkan dihadapan tim dengan realitanya. “Untuk memberikan penilaian maka, kami harus melihat langsung. Setiap kecamatan inovasinya beda-beda. Di Kecamatan Situbondo meluncurkan Inovasi TREKS PLUS yang didalamnya terdapat Aflikasi berbasis digitalisasi,” jelas Lutfi. (*)