KETIK, ACEH BARAT DAYA – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Barat Daya (Abdya), Rahwadi, melakukan peninjauan langsung terhadap pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari pertama masuk sekolah, di sejumlah sekolah di Abdya.
Dalam peninjauan itu, Rahwadi didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Abdya, Gusvizarni. Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan MPLS di sekolah-sekolah yang dikunjungi sudah berjalan sesuai pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Secara umum pelaksanaannya sudah baik. Sekolah-sekolah sudah mengikuti arahan kementerian dan menerapkan MPLS dengan pendekatan yang ramah anak,” ujar Rahwadi.
Lebih lanjut, Rahwadi menekankan bahwa MPLS merupakan kegiatan yang sangat penting dan tidak boleh dianggap remeh. Ia mengungkapkan sedikitnya 12 alasan yang mendasari pentingnya pelaksanaan MPLS.
Pertama, kata dia, adaptasi lingkungan baru bagi siswa terutama yang baru masuk jenjang pendidikan baru, misalnya dari TK ke SD, atau SD ke SMP, lingkungan sekolah bisa terasa asing dan menakutkan.
Kedua mengenal peraturan dan tata tertib, MPLS adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan peraturan dan tata tertib sekolah. Dengan memahami aturan sejak awal, siswa akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan budaya sekolah dan menghindari pelanggaran.
Ketiga membangun interaksi sosial, dalam MPLS siswa baru akan bertemu dengan teman-teman sebaya dari latar belakang yang berbeda. Kegiatan interaktif yang dirancang dalam MPLS mendorong mereka untuk bersosialisasi, bekerja sama, dan membangun pertemanan baru, yang sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka.
Keempat memperkenalkan kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler, MPLS juga memberikan gambaran awal tentang mata pelajaran yang akan dipelajari dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia. Hal ini dapat membantu siswa menentukan minat dan bakat mereka, serta merencanakan partisipasi dalam kegiatan yang sesuai.
Kelima mencegah perundungan (bullying). MPLS yang terencana dengan baik dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan rasa saling menghargai. Ini membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, serta mengurangi risiko terjadinya perundungan.
Keenam membangun semangat belajar. Dengan suasana yang menyenangkan dan informatif, MPLS dapat membantu siswa mengembangkan sikap positif terhadap sekolah dan menumbuhkan semangat belajar sejak dini.
Ketujuh memberikan rasa aman dan dukungan emosional. Hari pertama sekolah bisa menjadi pengalaman yang menegangkan bagi banyak anak. Kehadiran orang tua memberikan rasa aman dan menunjukkan bahwa mereka didukung. Ini membantu mengurangi kecemasan perpisahan dan membuat anak merasa lebih percaya diri untuk menghadapi lingkungan baru.
Delapan memperkenalkan anak pada guru. Orang tua dapat memperkenalkan anak mereka secara langsung kepada guru kelas. Ini menciptakan ikatan awal antara anak, orang tua, dan guru, yang penting untuk komunikasi dan kolaborasi selama tahun ajaran.
Sembilan mengamati lingkungan sekolah. Dengan mengantar anak, orang tua juga memiliki kesempatan untuk melihat langsung lingkungan sekolah, fasilitas, dan bagaimana interaksi di sana. Ini dapat memberikan ketenangan pikiran bagi orang tua dan memungkinkan mereka untuk menanyakan hal-hal yang mungkin menjadi perhatian.
Sepuluh membangun rutinitas positif. Mengantar anak pada hari pertama sekolah dapat menjadi awal dari rutinitas pagi yang positif. Ini membantu anak memahami bahwa pergi ke sekolah adalah bagian normal dari hari mereka.
Sebelas menciptakan kenangan positif. Hari pertama sekolah adalah momen bersejarah dalam kehidupan seorang anak. Kehadiran orang tua membuatnya menjadi kenangan yang spesial dan positif, yang dapat mereka kenang di kemudian hari.
Serta yang keduabelas, menumbuhkan rasa cinta terhadap sekolah. MPLS bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap sekolah baru.
Rahwadi berharap, semua sekolah di Abdya dapat menjalankan MPLS dengan lebih maksimal ke depannya. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan bagian dari proses membentuk karakter dan kesiapan siswa dalam menghadapi dunia pendidikan yang lebih luas.
“Kesan pertama sangat menentukan. Oleh karena itu, semua pihak harus serius dalam menjalankan MPLS demi keberhasilan proses belajar siswa,” tutupnya. (*)