KETIK, ACEH BARAT DAYA – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Aceh Barat Daya (Abdya), AKBP Agus Sulistianto, mengapresiasi dua anggotanya yang telah sigap membantu seorang emak-emak pengendara sepeda motor yang terjatuh ke saluran irigasi.
Kejadian memilukan sekaligus menarik perhatian warga dan pengendara terjadi di jalan alternatif menuju pusat Perkantoran Bukit Hijau, Blangpidie, pada Kamis, 23 Oktober 2025 siang.
Dalam kejadian tersebut, Bripda M. Fadhil Rivai dari Ba Sat Samapta Polres Abdya bersama Bripda Mujiburahman Ba Bag SDM Polres Abdya dengan cepat mengevakuasi korban dari dalam irigasi, mereka turut membantu mengamankan sepeda motornya.
Aksi spontan dan penuh empati itu mendapat pujian dari masyarakat sekitar yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut.
Kapolres Abdya, AKBP Agus Sulistianto, menyampaikan rasa bangganya atas tindakan cepat dan humanis yang dilakukan oleh anggotanya. Menurutnya, sikap tersebut mencerminkan semangat “Polri Presisi” yang tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tetapi juga sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
"Saya sangat mengapresiasi tindakan kedua personel tersebut. Respons cepat mereka adalah bentuk nyata kehadiran polisi di tengah masyarakat, bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga menolong sesama dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,” ujar Kapolres.
Beliau menambahkan, tindakan spontan itu menjadi contoh teladan bagi seluruh jajaran Polres Abdya agar selalu siap membantu masyarakat dalam situasi apa pun.
“Kami ingin masyarakat merasakan bahwa polisi adalah sahabat mereka. Nilai kemanusiaan, empati, dan kepedulian harus selalu menjadi dasar dalam setiap tugas,” imbuhnya.
Kapolres juga menyampaikan terima kasih kepada warga yang turut membantu proses evakuasi di lokasi. Ia berharap sinergi dan kepedulian antara aparat dan masyarakat seperti ini terus tumbuh demi menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan penuh rasa saling tolong-menolong.
Emak-emak yang sempat terjatuh itu dilaporkan hanya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan pertolongan pertama. Kejadian tersebut menjadi pengingat bahwa nilai kemanusiaan dan gotong royong masih hidup kuat di Abdya, serta menjadi cerminan polisi yang semakin dekat dengan rakyat. (*)
