KETIK, BANDA ACEH – Sejak resmi dilantik sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada 1 Oktober 2024, Jamaluddin Idham, SH, MH dinilai mampu mengemban amanah rakyat dengan penuh tanggung jawab.
Kehadirannya di Senayan bukan sekadar menjalankan mandat politik, tetapi menjelma sebagai ruang harapan bagi masyarakat kecil Aceh yang selama ini mendambakan keadilan dan perhatian negara.
Sebagai Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan asal Nagan Raya, Jamaluddin Idham konsisten menunjukkan keberpihakan pada wong cilik. Dengan semangat gotong royong, ia menjadikan kursi DPR RI sebagai alat perjuangan untuk menghadirkan kebijakan yang berangkat dari empati dan kepedulian.
Di balik aktivitasnya di gedung parlemen, Jamaluddin Idham dikenal tak pernah jauh dari rakyat. Ia terus turun ke lapangan, menyapa masyarakat dari desa ke desa, mendengar langsung keluh kesah warga, dan membawa suara mereka agar tidak tenggelam di tengah hiruk-pikuk politik nasional.
Sejak awal masa pengabdiannya, perhatian Jamaluddin Idham difokuskan pada sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat, mulai dari pendidikan, keagamaan, pemberdayaan ekonomi rakyat, hingga aksi sosial dan kemanusiaan di Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh I bahkan hingga ke Dapil II yang bukan notaben wilayah pemilihannya.
Ribuan Beasiswa untuk Pelajar Aceh
Di bidang pendidikan, kepedulian Jamaluddin Idham terhadap masa depan generasi Aceh diwujudkan melalui penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP). Dengan adanya beasiswa tersebut, anak-anak Aceh tetap memiliki kesempatan melanjutkan studi meski di tengah keterbatasan ekonomi.
Dalam kurun waktu tahun 2025 ini, sebanyak 9.289 siswa SD, SMP dan SMA dari keluarga kurang mampu di 15 kabupaten/kota di Aceh berhasil menerima beasiswa PIP di bawah Kemendikdasmen. Tak hanya itu, 200 siswa madrasah di bawah Kementerian Agama seperti MIN, MTsN dan MAN juga memperoleh beasiswa PIP Usulan Jamaluddin Idham.
Dukungan pendidikan berlanjut hingga perguruan tinggi. Sebanyak 200 beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk mahasiswa kampus di bawah Kemenristekdikti gratis Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan uang hidup atau bulanan. Selanjutnya, Jamaluddin Idham juga menyalurkan 50 beasiswa KIP untuk mahasiswa yang berkuliah di kampus di bawah Kementerian Agama kurun tahun 2025.
Menguatkan Agama di Seuramo Mekkah
Di sektor keagamaan, Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh ini tak berhenti pada simbol semata. Ia aktif mendorong penguatan pesantren dan rumah ibadah sebagai pusat pendidikan moral dan sosial masyarakat.
Jamaluddin Idham memberikan bantuan mobil operasional MPTT Indonesia di Blangpidie. (Foto: KU/Ketik)
Program inkubasi Kementerian Agama untuk Pesantren Tauhid Irfani, serta bantuan rehabilitasi Masjid Ahlussunnah Wal Jamaah di Kecamatan Labuhan Haji, Aceh Selatan dan Masjid Baitul Izzah di Aceh Barat Daya, bahkan juga memberikan mobil operasional Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) Indonesia yang menjadi bukti nyata komitmennya menguatkan agama di Seuramo Mekkah.
Tak jarang, Jamaluddin Idham juga mengulurkan bantuan secara pribadi. Dengan tangan ringan dan jiwa sosial yang kuat, ia membantu masjid, musala, madrasah, hingga tempat-tempat pengajian dari dana pribadinya.
Menguatkan Pangan Lewat Pertanian
Bagi masyarakat pedesaan, Jamaluddin Idham menghadirkan solusi konkret melalui Program Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Pembangunan dan perbaikan irigasi di 30 titik wilayah Dapil Aceh I memberikan harapan baru bagi petani untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga ketahanan pangan keluarga.
Keluhan petani tentang sarana persawahan yang selama ini terabaikan langsung ditindaklanjuti. Aspirasi tersebut diperjuangkan hingga terealisasi, menghadirkan perubahan nyata di sektor pertanian.
Kepedulian Kemanusiaan Tanpa Batas
Dimensi kemanusiaan Jamaluddin Idham semakin terasa melalui aksi-aksi sosial yang dilakukan secara personal. Salah satunya adalah pemberian beasiswa pendidikan kepada Cahaya, adik korban tragedi Sibolga yang merupakan warga Kabupaten Simeulue, Aceh.
Ketua PDI Perjuangan Aceh, Jamaluddin Idham menyerahkan beasiswa SPP dan perlengkapan kuliah untuk Cahaya, adik tragedi Sibolga. (HM/Ketik)
Bantuan berupa biaya SPP hingga selesai kuliah serta dukungan sarana pendidikan diberikan untuk memastikan masa depan Cahaya tetap terjaga. Langkah tersebut menjadi pesan kuat bahwa negara hadir melalui partai politik untuk melindungi masa depan anak-anak yang terdampak tragedi kemanusiaan.
Pulangkan Dik Cahaya Woyla dari Jakarta
Jamaluddin Idham membantu pemulangan jenazah seorang balita perempuan usia 11 bulan bernama Cahaya Putri Kemuning asal Desa Pasi Jeut, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat dari Jakarta.
Diketahui, sebelum meninggal, Dik Cahaya mengalami bocor jantung dan dibawa pihak keluarga berobat ke Jakarta. Dalam proses pengobatan, balita tersebut meninggal dunia. Keluarga sempat kesulitan untuk mencukupi biaya pemulangan pasca berobat dan meninggalnya sang anak, akhirnya mendapat bantuan dari anggota DPR RI, Jamaluddin.
Banjir Aceh dan Air Mata Seorang Wakil Rakyat
Ketika banjir bandang melanda sejumlah wilayah Aceh pada 26 November 2025, duka mendalam tak hanya dirasakan warga. Air mata Jamaluddin Idham pun tumpah. Jeritan kepedihan rakyat Aceh menjelma menjadi luka batin yang ia rasakan sendiri.
Tanpa menunggu lama, ia langsung turun ke lapangan. Menyusuri desa demi desa, kecamatan ke kecamatan, hingga kabupaten ke kabupaten, Jamaluddin Idham hadir di tengah lumpur dan puing-puing bencana. Ia menyalurkan bantuan masa panik dari dana pribadinya, sekaligus mengerahkan dukungan dari DPP PDI Perjuangan melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna).
Kebersamaan Jamaluddin Idham bersama anak-anak korban banjir di Aceh Utara. (Foto: HM/Ketik)
Diketahui bahwa, dalam banjir Aceh, Jamaluddin merupakan anggota DPR RI yang pertama turun ke lokasi. Bahkan mendahuli pemerintah daerah setempat. Bukan hanya di Dapil I daerah pemilihannya saja, namun ia juga lebih banyak menghabiskan waktu di Dapil II di tempat bencana banjir terparah. Menurutnya, bicara kemanusian tidak mengenal batas dapil. Selain Jamaluddin, ternyata PDI Perjuangan juga menjadi partai politik pertama yang menyahuti dan membersamai korban banjir.
Kemudian, Jamaluddin Idham secara langsung bernegosiasi dengan DPP PDI Perjuangan. Hasilnya, DPP menugaskan Ketua DPP Bidang Penanggulangan Bencana Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Ribka Tjiptanjing bersama tim membawa ratusan ton sembako, beras, Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati, ambulan, dokter, relawan, tenaga medis hingga bantuan fasilitas lainnya untuk membantu korban banjir.
Pascabencana pun, Jamaluddin Idham memilih tetap tinggal bersama masyarakat terdampak. Hingga 29 Desember 2025, Jamaluddin Idham masih berada di tengah warga, memastikan distribusi bantuan pangan, air bersih, layanan kesehatan, hingga pengoperasian Kapal Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati berjalan maksimal. Komitmen membantu masyarakat Aceh terdampak banjir terus berlanjut sampai mereka pulih.
Bangun Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat
Jamaluddin Idham menegaskan bahwa setiap program dan langkah perjuangan yang dijalankannya merupakan amanah rakyat yang wajib ditunaikan melalui kerja nyata, bukan sekadar janji. Menurutnya, kehadiran wakil rakyat harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan paling bawah.
“Pendidikan, keagamaan, pertanian, serta kepedulian sosial adalah fondasi kemanusiaan yang menjadi pilar utama dalam membangun keadilan dan kesejahteraan rakyat. Insyaallah, kami akan terus hadir, mendengar, dan bekerja bersama rakyat dalam setiap denyut perjuangan,” ujar Jamaluddin, Rabu, 31 Desember 2025.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak dapat berdiri sendiri. Diperlukan kolaborasi yang kuat dan berkesinambungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat. Dengan sinergi tersebut, setiap kebijakan diharapkan tidak hanya berhenti sebagai konsep atau dokumen, melainkan benar-benar hadir sebagai solusi nyata yang menyentuh langsung kehidupan rakyat kecil dan menjawab kebutuhan mereka.
Jadi Ketua DPD PDI Perjuangan Termuda Se-Indonesia
Mengawali langkahnya di dunia politik dari daerah, Jamaluddin Idham menapaki karier dengan penuh kesungguhan ketika dipercaya dan dilantik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Nagan Raya. Dari titik inilah perjalanan politiknya mulai menemukan arah dan pijakan yang kokoh.
Mengusung semangat dan jargon “Muda, Harapan Perubahan”, Jamaluddin Idham tampil sebagai representasi generasi baru yang membawa optimisme, gagasan segar, serta keberanian untuk melakukan pembaruan di tengah dinamika politik yang kerap stagnan.
Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh sekaligus anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Jamaluddin Idham. (Foto: KU/Ketik)
Seiring waktu, konsistensi, kerja nyata, dan kedekatannya dengan rakyat kian mematangkan langkah politiknya. Ia tidak sekadar hadir sebagai simbol regenerasi, melainkan membuktikan kapasitasnya melalui kerja organisasi dan pengabdian yang berkesinambungan. Perjuangan panjang tersebut akhirnya berbuah manis.
Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Jamaluddin Idham berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih suara tertinggi di internal PDI Perjuangan, sebuah pencapaian yang menegaskan kepercayaan rakyat sekaligus legitimasi politik yang kuat.
Kepercayaan terhadap kepemimpinannya semakin menguat ketika pada 2 November 2025, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan secara resmi melantik Jamaluddin Idham sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh. Penunjukan tersebut bukan tanpa dasar, sebab ia dipilih secara demokratis oleh 23 DPC PDI Perjuangan se-Provinsi Aceh, mencerminkan soliditas dukungan kader dan keyakinan terhadap visi serta arah kepemimpinannya.
Sejarah pun tercatat. Di usia yang masih sangat muda, 33 tahun, Jamaluddin Idham resmi menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan termuda di Indonesia. Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan personal, tetapi juga simbol kuat regenerasi kepemimpinan di tubuh PDI Perjuangan.
Lebih dari sekadar jabatan, amanah besar ini menjadi penegasan bahwa masa depan politik Aceh dan Indonesia dapat dipimpin oleh sosok muda yang berintegritas, visioner, dan berakar kuat pada kepentingan rakyat.
Atas dedikasi dan kerja nyatanya sejak dilantik menjadi anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Jamluddin Idham menuai apresiasi dari berbagai pihak, seperti tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, tokoh pemuda, bahkan tidak sedikit warga yang tidak memilihnya saat Pileg 2024 dulu kini justru mengapresiasi kinerja pemuda asal Nagan Raya tersebut.
Kehadiran Jamaluddin Idham di DPR RI menjadi bukti bahwa politik dapat dijalankan dengan nurani—menghadirkan empati, keberpihakan, dan aksi nyata bagi kemanusiaan serta masa depan Aceh. Kita Tunggu Gebrakan Jamaluddin Idham ditahun 2026 dan seterusnya. (*)
