KETIK, BATU – Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata mengimbau masyarakat dan wisatawan agar lebih berhati-hati dalam memesan vila secara daring.
Terlebih menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) permintaan penginapan di Kota Batu dipastikan naik signifikan. Sehingga potensi penipuan juga meningkat.
Menurut Perwira dengan dua melati di pundak itu, banyak pelaku penipuan memanfaatkan momen liburan dengan menawarkan vila fiktif melalui media sosial.
“Modusnya biasanya dengan menawarkan harga sewa yang jauh lebih murah dari pasaran, kemudian meminta uang muka untuk vila yang sebenarnya tidak ada,” katanya, Selasa 28 Oktober 2025.
AKBP Andi Yudha menjelaskan bahwa penipu biasanya mencatut nama vila sungguhan yang ada di Kota Batu. Bahkan, pelaku juga membuat akun palsu yang tampak meyakinkan, lengkap dengan foto serta testimoni palsu.
"Salah satu langkah pencegahan adalah dengan memeriksa ulasan pada akun penyedia vila dan mengonfirmasi langsung kepada pengelola vila atau datang ke lokasi," katanya.
AKBP Andi Yudha menambahkan, pihak kepolisian siap menindaklanjuti laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan vila. Ia mengimbau agar korban segera melapor agar proses penyelidikan bisa berjalan cepat.
“Kalau ada penawaran harga yang terlalu murah, justru harus curiga. Lebih aman pesan lewat platform resmi atau kontak langsung pihak pengelola," tegasnya.
Untuk informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, di Kota Batu terdapat 35 Hotel bintang dan 35 Hotel melati. Sedangkan, untuk jumlah vila dan homestay mencapai 922 unit.
Vila dan Homestay untuk vila dan homestay paling banyak terdapat di kawasan Songgoriti dan Oro Oro Ombo. Dua kawasan ini banyak menyediakan kamar vila dengan harga murah.(*)
