KETIK, SURABAYA – 30 Agustus diperingati sebagai hari hiu paus internasional. Peringatan ini ditujukan untuk meningkatkan kepedulian akan keberadaan hewan raksasa ini terhadap ekosistem laut dan isu populasi mereka yang semakin menurun.
Hiu paus atau dengan nama ilmiah Rhincodon Typus adalah ikan terbesar yang ada di samudera. Mereka dapat ditemukan di lautan dalam beriklim tropis dengan suhu sedang dan daerah dekat pantai.
Ikan raksasa ini bisa tumbuh hingga 14 meter dengan berat 20 ton, mempunyai bintik-bintik putih di sekujur tubuhnya. Hiu paus adalah hewan penyaring, memakan plankton, telur ikan dan jua ikan-ikan kecil dan cumi-cumi.
Berdasarkan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), populasi hiu paus di Indo-Pacific diperkirakan berkurang 63 persen dalam 75 tahun terakhir. Sedangkan populasi di Atlantik berkurang lebih dari 30 persen. Hiu paus terus berkurang secara global oleh karena itu, ikan ini dikategorikan terancam.
Beberapa ancaman terbesar untuk spesies ini yakni penangkapan liar untuk diambil sirip, minyak, dan daging, tabrakan dengan kapal, dan juga hilangnya habitat.
Biasanya, sirip hiu paus digunakan untuk pajangan. Hilangnya sumber makanan dan perubahan iklim juga menambah penyebab berkurangnya populasi hiu paus. (*)
