KETIK, SURABAYA – Naik gunung merupakan salah satu hobi yang menantang sekaligus menyenangkan, bagi sebagian orang. Menyatu dengan alam, bisa menghirup udara bersih, hingga melepaskan penat dari aktivitas sehari-hari menjadi alasan orang ingin mendaki gunung.
Namun tetap saja, gunung merupakan sebuah medan yang tidak bisa ditebak, belum lagi perubahan cuaca yang mendadak ketika di tengah pendakian. Maka dari itu persiapan maksimal sebelum mendaki gunung perlu dilakukan, terlebih bagi pendaki pemula.
Hal dasar bagi pemula yang ingin mendaki gunung adalah banyak melakukan olahraga. Tujuannya agar badan tidak kaku ketika menemui berbagai jenis medan di gunung.
"Selain olah raga, bagi pendaki pemula juga memahami risiko naik gunung itu seperti apa. Bagaimana untuk bisa nyaman dalam berkegiatan," kata Eva Fitri Yeni, Markom PT Egerindu MPI, Selasa, 29 Juli 2025.
Menurutnya banyak belajar untuk menambah pengetahuan sebelum mendaki gunung sangat penting. Hal ini untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan ketika berada di gunung.
"Misalnya sebelum mendaki gunung, harus tahu tujuannya. Persiapan mendaki Gunung Semeru dengan Gunung Papandayan tentu berbeda. Mungkin di Papandayan bisa hiking ringan, sedangkan di Semeru tidak. Itu kan juga berbeda persiapannya," terangnya.
Soal perlengkapan pendakian, kata Eva juga tak kalah penting. Pendaki gunung pemula, sebaiknya juga memperhatikan makanan dan minuman yang hendak dibawa menuju puncak gunung.
"Supaya tidak terlalu berat bawanya. Pahami juga durasi muncaknya," tegasnya.
Persiapan maksimal sebelum mendaki gunung ini tidak boleh diabaikan.
"Karena memang, naik gunung atau hiking ini bukan olah raga atau hobi yang mudah. Punya tantangan, harus punya persiapan," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, seorang turis asal Brasil Juliana Marin dikabarkan meninggal dunia saat menuju puncak Gunung Rinjani tepatnya di Letter E.
Sebagai informasi Letter E, termasuk dalam zona kematian di Indonesia, masuk dalam kategori vegetasi mati, tidak ada pohon di lokasi tersebut. Hanya beberapa bunga edelweis.
Juliana Marin mengalami kecelakaan, jatuh ke jurang pada Sabtu, 21 Juni 2025 lalu. Ia terjatuh diperkirakan berada di kedalaman 600 meter. (*)