KETIK, MALANG – Zumba time menjadi salah satu segmen kegiatan kemanusiaan Love 4 Indonesia yang digelar pada Minggu, 14 Desember 2025 tepat di Jalan Besar Ijen Nomor 77A depan Recheese Factory Malang (Area Parkir).
Dengan berkolaborasi bersama beberapa komunitas, kegiatan ini bertujuan untuk membangun empati semua masyarakat Malang kepada saudara-saudara yang sedang terkena musibah di Aceh, Sumatera, dan Semeru.
"Zumba Kids ini sebenarnya bentuk empati kami untuk saudara-saudara kita yang lagi ditimpa musibah di Aceh Tamiang, terus di Padang, di Medan, dan juga di Semeru," jelas Sri Rahayu selaku Koordinator kegiatan Love 4 Indonesia.
Kegiatan ini diikuti oleh enam komunitas, salah satunya adalah komunitas mengejar mimpi yang mengajak anak-anak disabilitas yang selama ini menjadi penerima manfaat, pada kegiatan ini mereka diberikan kesempatan untuk menjadi pihak yang memberi bantuan.
"Mereka anak-anak disabilitas ini adalah talent-talent modeling dari Pejuang Mimpi yang memang kami libatkan sebagai bentuk bahwa mereka juga berempati kepada saudara-saudara di sana, bahwa mereka juga tidak, bukan hanya penerima manfaat," jelas Sri Rahayu.
"Kalau selama ini kan orang mikirnya disabilitas itu penerima manfaat ya, tapi di Pejuang Mimpi disabilitas itu juga pemberi manfaat kepada masyarakat," imbuhnya.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 30 partisipasi mulai dari anak-anak hingga orang-orang dewasa, serta juga mengajak masyarakat Malang yang sedang berada di area Car Free Day.
Dengan biaya Rp15 ribu, hasil dari kegiatan ini nantinya akan didonasikan 100% kepada korban-korban bencana alam.
Sehingga, kegiatan ini bukan hanya kegiatan anak-anak, tapi juga memberikan pelajaran dan gambaran bagaimana saudara-saudara yang berada di Aceh, Sumatera, dan semeru.
Sri Rahayu juga menjelaskan bahwa kegiatan ini tak hanya membangun empati masyarakat tapi juga bisa membuat masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan dan sesama untuk mencapai Indonesia sejahtera dan pulih dari musibah yang telah terjadi.
"Kegiatan ini juga bisa membuat Masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan untuk lebih peduli kepada saudara-saudara yang lain," ujar Sri Rahayu.
"Karena pada dasarnya kita sama-sama satu bangsa ya Indonesia, Jadi kita pengen Indonesia pulih, kita pengen Indonesia sejahtera, Tapi itu akan sulit dicapai kalau kita berjuang sendiri-sendiri," imbuhnya.
Kegiatan sosial lintas komunitas ini sudah pernah diadakan sebelumnya yang bertujuan untuk galang dana bagi teman-teman di Semeru. Kegiatan tersebut berhasil mengumpulkan Rp4 juta.
Adanya kolaborasi antar komunitas dan media partner yang lebih banyak, Sri Rahayu berharap agar kegiatan ini bisa diikuti oleh lebih banyak orang dan bisa menumbuhkan rasa peka terhadap teman-teman yang sedang terkena musibah.
Dengan adanya zumba time ini, kegiatan sosial ini tak hanya membentuk empati partisipan tapi juga menjadi tempat untuk berolahraga membuat badan lebih segar dan bugar.
Paguyuban Duta Budaya Kota Malang juga menjadi salah satu komunitas yang ikut dalam kegiatan ini. Sebagai seorang duta, pastinya bukan hanya soal kecerdasan ataupun penampilan, tapi juga harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
Kehadiran Paguyuban Duta Budaya Kota Malang ini menjadi salah satu bentuk memberikan gambaran yang positif kepada masyarakat.
"Tentunya ini merupakan salah satu bentuk kegiatan tentang kemanusiaan yang sangat luar biasa sekali ya Kak. Tugas duta budaya yang seharusnya memang harus kita lakukan, yaitu melestarikan kebudayaan dan ikut serta dalam kegiatan kemanusiaan," jelas Saputra Dwinanda sebagai Winner Duta Budaya Kota Malang tahun 2025.(*)
