Jamu Anti Nyeri Haid dari Bahan Fermentasi Inovasi Mahasiswa UB, Diklaim Tak Pahit

11 Oktober 2025 05:00 11 Okt 2025 05:00

Thumbnail Jamu Anti Nyeri Haid dari Bahan Fermentasi Inovasi Mahasiswa UB, Diklaim Tak Pahit
Proses pembuatan jamu fermentasi berbahan alami untuk redakan nyeri haid (Dokumen pribadi Fajar)

KETIK, MALANG – Keluhan nyeri saat datang bulan atau haid kepada wanita menginspirasi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), menciptakan jamu yang diklaim mampu mengurangi rasa sakit. Jamu dari fermentasi berbahan alami itu dinamakan vast yang diklaim mampu mengurangi dismenore atau nyeri haid pada wanita.

Ketua tim Muhammad Fajar Akbar Nugraha menyatakan, berbekal dari permasalahan tersebut ia dan tiga temannya mencoba mencari bahan-bahan alami yang mampu mengurangi rasa nyeri. Dari sanalah ia dan teman-temannya menemukan peluang pada serbuk jamu fermentasi yang dinamakan Vast.

“Vast merupakan produk yang ditujukan untuk kaum wanita, khususnya gen Z yang sering mengalami dismenore atau nyeri haid. Kami melihat adanya peluang besar bagi produk kami karena prevalensi dismenore yang masih cukup tinggi, serta tren saat ini karena masyarakat lebih menyukai produk yang sifatnya alami,” ujar Fajar Akbar, kepada ketik.com, pada Jumat 10 Oktober 2025.

Proses pembuatan jamu tersebut tidaklah mudah, tim perlu melakukan penelitian dan inovasi dari serbuk jamu yang difermentasi dengan water kefir. Kemudian dari hasil fermentasi itu menghadirkan rasa unik dan menyegarkan yang mampu meredakan dismenore, karena memiliki kandungan zat analgesik alami.

"Kami juga sempat berdiskusi dengan UMKM lokal untuk menunjang proses produksi Vast. Setiap bahan yang digunakan untuk produksi Vast berasal dari usaha dan industri lokal, sehingga dapat mendukung peningkatan ekonomi lokal dan menjadikan harga Vast sendiri sangat terjangkau, yakni hanya Rp 3.200 per sachetnya," tuturnya.

Setelah produ inovasi jamu itu jadi dikemas dengan kemasan sachet yang ramping dan praktis. Kemasan produk itu bisa dibawa kemana-mana mengantispasi bila terjadi nyeri saat haid. Kini kegigihan empat mahasiswa yakni Serafine Joshlyn Lesmana dan Revi Ramadhani Julianto dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Muhammad Fajar Akbar Nugeraha dan Wiliani Wijaya dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) mampu mengantarkan produk jamu Vast itu karya ilmiah yang didanai oleh kementerian dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K).

"Kami sangat berharap bahwa inovasi produk kami dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berkreasi. Perjalanan Vast masih cukup panjang, dan kami yakin perjalanan Vast tidak berhenti sampai tahap pendanaan PKM saja, melainkan hingga ke PIMNAS dan menjadi suatu kewirausahaan yang berkelanjutan” ungkap tim PKM-K Vast ketika diwawancarai," ujarnya.

Menariknya produk ini ternyata sudah diujicobakan dan dipasarkan ke kalangan terbatas sesama mahasiswa. Bahkan saat kegiatan Open House Raja Brawijaya pada 30 dan 31 Agustus 2025 lalu, produknya jadi rekomendasi mahasiswa baru (Maba) dan panitia yang mengikuti open house tapi mengalami kendala haid.

"Sudah kami cobakan ke salah satu teman kami, dan katanya rasanya enak dan asem segar, beda dengan jamu biasa yang biasanya juga lebih pahit," ungkap Fajar kembali.

Kini meskipun sudah mendapat suntikan dana dari pemerintah dalam program PKMK, produk ini terus disempurnakan oleh ia dan tim. Mereka juga tengah memikirkan produksi massal supaya bisa lebih bermanfaat bagi kaum hawa lainnya.

"Kami berharap dapat mencapai progres yang terus berkembang. Ini vast terus kami kembangkan dan membawa nam Universitas Brawijaya di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2025," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Brawijaya Inovasi mahasiswa Obat Herbal JAMU Nyeri haid