KETIK, MALANG – Munculnya wacana terkait rencana Universitas Brawijaya (UB) untuk mengambil alih pengelolaan Transmart mendapat tanggapan positif dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya. Mereka menilai langkah tersebut merupakan lompatan besar bagi dunia pendidikan.
Ketua APPBI Malang Raya, Suwanto, menyambut baik kabar tersebut. Menurutnya banyak pemain di dunia pusat perbelanjaan, dapat membuat persaingan semakin sehat.
Terlebih, saat ini, ia belum pernah menjumpai perguruan tinggi yang mengelola mal. Untuk itu langkah dari UB perlu diapresiasi.
"Sampai dengan sekarang belum ada, saya belum lihat itu. Saya kira itu sebuah lompatan besar buat sebuah perguruan tinggi yang harus kita apresiasi," ujarnya, Sabtu, 27 Desember 2025.
Namun Suwanto menambahkan bahwa dibutuhkan ilmu, keahlian, dan pengalaman dalam mengelola sebuah mal. Meskipun Transmart nanti akan dikonsep sebagai education mall, namun jika tanpa pengelolaan dan pengetahuan yang benar, tetap akan menimbulkan kesulitan.
"Kalau kita bicara bisnisnya akan (rugi) menurut saya. Makanya perlu ditaruh orang-orang yang kompeten agar bisa belajar dari situ. Banyak variabel dari mal yang memang cukup unik dalam hal pengelolaan di situ menurut saya," lanjutnya.
Dalam mengelola mal, harus berurusan dengan tenant, pengunjung, instansi pemerintahan, hingga stakeholder lainnya. Cara komunikasi maupun habit pengunjung pun berbeda dengan industri lainnya.
"Ya banyak variabel-variabel yang kadang tidak tertulis secara teori gitu lho. Hanya dengan praktik kita baru mengerti. Bisa jadi pengelolaan mal satu, lalu pindah ke mal lainnya, nanti problemnya beda lagi," tegasnya.
