KETIK, MALANG – Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Malang tancap gas menjalin kerja sama dengan Direktorat Riset Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Brawijaya (UB). Gagasan untuk menggelar seminar dan lokakarya hasil pertanian pun muncul dalam kerja sama tersebut.
Pengurus HKTI Kota Malang rupanya tak ingin berlama-lama dalam mewujudkan program ketahanan pangan yang diusung oleh Pemerintah Pusat. Mengingat para pengurus baru saja dilantik secara serentak oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pada Kamis 24 Juli 2025 kemarin.
Ketua HKTI Kota Malang, H Arifin menjelaskan pada seminar dan lokakarya nanti akan menghadirkan Ketua Umum HKTI Pusat sekaligus Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono.
"Kita ingin membuat seminar dan lokakarya dengan UB dan disambut baik oleh mereka. Nanti kita buat beberapa tenan untuk memamerkan produk olahan pertanian dari HKTI se-Jatim. Jadi mereka semua berkumpul di Kota Malang," ujarnya, Jumat 25 Juli 2025.
Pertemuan antara HKTI Kota Malang dengan DRPM UB, membahas kerja sama untuk ketahanan pangan. (Foto: Dok. Ketik)
Namun sebelum itu, dalam waktu dekat ini Arifin akan melakukan konsolidasi internal dengan seluruh pengurus. Bahkan anggota pun dipersilakan untuk mengusulkan ide dan proposal untuk mengembangan pertanian di Kota Malang.
"Teman-teman yang punya ide bisa disampaikan dalam bentuk proposal. Nanti kita duduk bareng dan buat sama-sama. Masukan dari semua anggota itu, kira-kira mana yang bisa kita realisasikan," lanjutnya.
Tak hanya itu, HKTI Kota Malang juga akan melakukan business matching untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Rencana tersebut untuk menyatukan visi agar tidak ada hambatan dalam supply bahan baku manakan.
"Harapan kita nanti antar dapur umum bisa saling mengalokasikan produknya. Ini untuk menyatukan visi agar MBG berjalan lancar, tidak ada hambatan. Tentang supply chain akan kita bahas dalam seminar itu," tegas Arifin kepada Ketik
Sementara itu, Trio Agus Purwono selaku Sekretaris HKTI Kota Malang menjelaskan kerja sama tak hanya dibangun dengan UB namun juga pemerintah dan pelaku usaha.
"Dalam diskusi tadi, berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha. Itu sesuai arahan Ketua Umum HKTI Pusat agar selaras dengan program pemerintah pusat," ujar Trio.
Pengurus dan anggota HKTI saat ini mendapat tanggungjawab besar dalam membangun kedaulatan pangan di Indonesia. Termasuk mengembangkan usaha dari hulu ke hilir untuk sektor pangan di tiap daerah.
"Termasuk nanti kita berharap bisa menjembatani antara DRPM UB agar bisa bekerjasama dengan HKTI Pusat. Apalagi tim riset UB tadi berhasil menciptakan inovasi minuman teh dari limbah daun kopi. Kita bisa bantu pemasaran dan lainnya," pungkasnya.(*)