Inovasi Pembelajaran Sejarah, Tim FISIP UB Kuatkan Guru TK Lamongan Melalui Metode Story-Based Learning

26 November 2025 23:15 26 Nov 2025 23:15

Thumbnail Inovasi Pembelajaran Sejarah, Tim FISIP UB Kuatkan Guru TK Lamongan Melalui Metode Story-Based Learning
Tim FISIP UB Kuatkan Guru TK Lamongan Melalui Metode Story-Based Learning. (Foto: Humas FISIP UB for Ketik.com)

KETIK, MALANG – Upaya memperkaya metode pembelajaran sejarah bagi anak usia dini dilakukan Tim Pengabdian kepada Masyarakat FISIP Universitas Brawijaya (UB) yang bekerja sama dengan TK ABA 1 Turi Lamongan.

Pada Sabtu, 23 November 2025, mereka menggelar lokalatih penulisan Relatable Stories di TK ’Aisyiyah Turi Lamongan, Dusun Jalak, Desa Sukorejo, dalam suasana hangat dan kolaboratif bersama seluruh dewan guru.

Lokalatih ini merupakan tindak lanjut dari diskusi terpumpun yang digelar beberapa bulan sebelumnya, sebagai bagian dari program pengabdian “Menangkap Makna melalui Relatable Stories: Penguatan Literasi Sejarah melalui Visual Storytelling.”

Program ini dirancang untuk membantu guru menghadirkan sejarah melalui cerita yang dekat dengan keseharian anak, sehingga nilai-nilai sejarah dapat diterima secara lebih natural dan menyenangkan.

Dalam kegiatan tersebut, tim FISIP UB memperkenalkan konsep relatable stories untuk penguatan literasi sejarah, yaitu pendekatan bercerita yang menghubungkan peristiwa sejarah dengan pengalaman sehari-hari anak usia dini.

Para guru diajak memahami bagaimana mengambil hikmah dari peristiwa sejarah lokal untuk menanamkan nilai kebajikan yang mudah dipahami karena dekat dengan kehidupan anak.

Mengintegrasikan Story-Based Learning

Dalam lokalatih ini, tim FISIP UB memperkenalkan prinsip story-based learning, pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan kekuatan cerita sebagai media utama dalam menyampaikan konsep dan nilai. Metode ini dinilai efektif untuk anak usia dini karena cerita mampu membangun kedekatan emosional, mengaktifkan imajinasi, dan membantu anak memahami makna secara lebih intuitif.

Melalui story-based learning, guru didorong merancang cerita sejarah yang ringan, konkret, dan dekat dengan pengalaman anak. Peristiwa sejarah—baik lokal maupun nasional—diterjemahkan menjadi kisah yang “dihidupkan kembali” lewat tokoh, alur sederhana, dan dialog yang mudah dipahami siswa TK.

“Story-based learning memungkinkan anak tidak hanya mendengar cerita, tetapi juga merasakannya. Alih-alih menyampaikan informasi sebagai deretan fakta, pendekatan ini menanamkan konten dalam struktur cerita lengkap dengan karakter, latar, dan peristiwa. Siswa memahami nilai melalui pengalaman tokoh yang dekat dengan dunia mereka,” jelas Sri Handayani, ketua tim program pengabdian kepada masyarakat.

Fasilitasi Guru dalam Menyusun Relatable Stories

Para peserta lokalatih terlihat antusias saat menyusun kerangka relatable stories dan mengembangkan storyboard bertema sejarah lokal. Mereka mencoba menghubungkan nilai sejarah dengan situasi keseharian anak usia dini.

Tahap penyusunan storyboard menjadi bagian paling menantang karena guru diajak berpikir visual: bagaimana setiap adegan, ekspresi tokoh, dan simbol sederhana dapat menyampaikan pesan sejarah dengan cara yang ramah bagi anak.

“Melalui cerita yang dekat dengan dunia anak, nilai sejarah bisa lebih mudah dipahami dan diingat,” ujar fasilitator lokalatih.

Tombol Google News

Tags:

Fisip UB pengabdian masyarakat UB TK ABA 1 Turi Lamongan