DPRD Jatim Siap Kawal Implementasi SPAB di Kabupaten Malang

27 November 2025 08:42 27 Nov 2025 08:42

Thumbnail DPRD Jatim Siap Kawal Implementasi SPAB di Kabupaten Malang
Fasilitator SPAB dari SRPB sedang memberikan materi kedaruratan kepada para siswa SMAN 1 Kepanjen, beberapa waktu lalu (Foto: Dokumen SRPB)

KETIK, MALANG – Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah dengan kerawanan bencana yang cukup tinggi. Mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga angin kencang. Dengan jumlah siswa yang besar dan aktivitas pembelajaran yang padat, sekolah harus menjadi prioritas dalam mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.

Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, melihat kesiapsiagaan menghadapi bencana amat penting bagi satuan pendidikan. 

"Kami berkomitmen untuk mengawal implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di seluruh SMA di Kabupaten Malang. Bukan hanya di sekolah-sekolah pilot saja,” katanya.

“Anak-anak kita berada di sekolah hampir sepertiga hari. Maka keamanan mereka adalah tanggung jawab bersama. Ke depannya, perlu memastikan seluruh SMA di Kabupaten Malang menerapkan SPAB agar lingkungan belajar lebih siap dan lebih tangguh,” ungkap Sri Untari.

SPAB diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur berkolaborasi dengan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur. Tiga fasilitator SRPB Jawa Timur, yakni Vera Arida, Nurul Wachida, dan Erfan Alif Pujiono memberikan materi di sekolah tersebut.

Sri Untari juga mengapresiasi peran BPBD Jawa Timur, sekolah, guru, dan seluruh pihak terkait yang aktif menguatkan budaya sadar bencana. Pembukaan acara ditutup dengan ajakan kepada seluruh sekolah di Kabupaten Malang untuk menjadikan SPAB sebagai gerakan kolektif, bukan hanya kegiatan seremonial.

Sementara, Plt. Kepala SMAN 1 Kepanjen, Syarifatur Rofiah, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya kegiatan SPAB di lingkungan SMAN 1 Kepanjen. Kegiatan ini menjadi langkah awal penguatan budaya sadar bencana bagi seluruh warga sekolah.

“Melalui kegiatan SPAB ini, kami berharap SMAN 1 Kepanjen dapat menjadi sekolah yang lebih siap, lebih tangguh, dan lebih peduli terhadap keselamatan seluruh warga sekolah,” ujar Syarifatur Rofiah.

Ia menegaskan bahwa sekolah berkomitmen melanjutkan implementasi SPAB secara berkelanjutan. Hal ini sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa.

Sedangkan Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) BPBD Jawa Timur Dadang Iqwandy mengungkapkan pentingnya penguatan kapasitas kebencanaan di lingkungan pendidikan. Hal ini mengingat Kabupaten Malang merupakan wilayah dengan beragam potensi ancaman bencana.

“Kabupaten Malang memiliki ancaman gempa bumi, tanah longsor, angin kencang, kebakaran permukiman, hingga potensi banjir di beberapa titik. Kondisi geologis dan topografis menjadikan wilayah ini masuk kategori rawan bencana sehingga sekolah sebagai ruang berkumpulnya ratusan hingga ribuan siswa setiap hari memerlukan perhatian khusus,” jelas Dadang Iqwandy.

Hasil overlay antara peta risiko bencana Provinsi Jawa Timur dengan sebaran satuan pendidikan, menunjukkan bahwa sekitar 80 persen sekolah di Kabupaten Malang berada pada tingkat kerentanan bencana. Angka ini menegaskan urgensi implementasi program SPAB sebagai langkah sistematis untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam rangka pengurangan risiko bencana.(*)

Tombol Google News

Tags:

SPAB SRPB BPBD Jatim DPRD Jatim Sri Oentari Bisowarno