KETIK, SURABAYA – Kebakaran terjadi di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Hongkong, pada Rabu, 27 November 2025, sore waktu setempat.
Menurut laporan BBC, sebanyak 44 orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran berusia 37 tahun yang gugur saat bertugas, sementara 279 orang masih dalam pencarian.
Pihak kepolisian telah menangkap tiga orang terkait kebakaran ini, yakni dua direktur dan seorang konsultan perusahaan yang diduga melakukan kelalaian serius.
Diketahui, kompleks apartemen tersebut sedang menjalani renovasi besar-besaran saat kebakaran terjadi.
Polisi menemukan papan polistiren yang menutupi jendela-jendela di lokasi dan menduga material tersebut, bersama dengan bahan bangunan di bawah standar, memungkinkan api menyebar sangat cepat.
Api menyebar dengan sangat cepat dan melalap setidaknya tujuh dari delapan menara di kompleks Wang Fuk Court. Kompleks ini memiliki sekitar 2.000 unit apartemen dan menjadi rumah bagi sekitar 4.800 penduduk, termasuk banyak warga lansia. Lebih dari 900 orang telah dievakuasi dan ditempatkan di penampungan sementara.
Seorang penghuni Blok Satu, Jason Kong, menyampaikan kekhawatirannya terkait teman-temannya dan hewan peliharaannya.
Ia mengatakan bahwa polisi melarangnya masuk ke gedung ketika api mulai membesar, sehingga ia tidak dapat menyelamatkan anjingnya. Ia kini mengkhawatirkan risiko mati lemas akibat asap.
Kong mengaku terkejut dengan cepatnya api menjalar.
“Saya menerima pesan sekitar pukul 15.00 bahwa atapnya terbakar. Lalu api menyebar begitu cepat. Menyebar dalam sekejap. Saya tinggal di Blok Satu. Saya pikir api dari Blok Tiga tidak akan menyebar secepat itu,” ujarnya.
Departemen Pemadam Kebakaran Hongkong telah mengklasifikasikan kebakaran ini sebagai alarm level lima, status paling parah dalam skala kebakaran kota tersebut.
Hanya dalam 40 menit sejak pertama kali dilaporkan, statusnya naik dari level empat menjadi level lima pada sekitar pukul 18.22. (*)
