KETIK, SIDOARJO – Kabupaten Sidoarjo menempati peringkat tertinggi dalam capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Sidoarjo mencapai 83,35 dan menempati ranking terbaik Jawa Timur. Buah kerja keras perbaikan di semua lini.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada 2025 ini, angka IPM Sidoarjo naik dari 82,67 pada 2024 menjadi 83,35 pada 2025. Artinya, ada peningkatan dalam berbagai aspek. Terjadi lompatan yang mencerminkan keberhasilan dalam mengelola tiga pilar utama. Yait, angka harapan hidup, tingkat pendidikan, dan standar hidup layak.
”Angka 83,35 ini menempatkan Sidoarjo dalam kategori sangat tinggi,” kata Kepala BPS Kabupaten Sidoarjo Mohamad Isma’il pada Senin (21 Desember 2025).
Menurut dia, capaian tersebut merupakan hasil konsistensi pembangunan jangka panjang. Terjadi perbaikan di semua lini dalam pembangunan sumber daya manusia, terutama pada dimensi usia harapan hidup, tingkat kesehatan, serta lama sekolah.
Umur harapan hidup saat lahir telah menyentuh 76,08 tahun. Dimensi pendidikan dengan harapan lama sekolah mencapai 15,23 tahun. Capaian-capaian tersebut menunjukkan bahwa sinergi antara kebijakan pembangunan pemerintah dan partisipasi publik telah membuahkan hasil konkret.
Perbaikan rumah tidak layak huni merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Kabupaten Sidoarjo. (Foto: Fathur Roziq/ketik.com)
Isma’il menambahkan, sektor ekonomi Kabupaten Sidoarjo juga stabil dan cenderung meningkat. Daya beli masyarakat Sidoarjo tetap terjaga meski dihantam dinamika global. Pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan kini berada di angka Rp 16.366.000 per tahun. Sektor UMKM dan industri manufaktur tetap resilien (tangguh) sebagai tulang punggung ekonomi Kabupaten Sidoarjo.
Namun, di balik kebanggaan tersebut, capaian IPM tersebut belum benar-benar mencapai target ambisius 83,51. Ada selisih tipis sekitar 0,16 poin.
Mengapa? Ada faktor dinamikan yang sangat kompleks. Yaitu, dinamika demografi (kependudukan). Sidoarjo merupakan magnet bagi kaum urban. Laju migrasi penduduk Kabupaten Sidoarjo sangat tinggi. Penyediaan fasilitas-fasilitas untuk masyarakat menuntut percepatan.
Pemerintah daerah harus bekerja ekstra keras demi memastikan infrastruktur pendidikan dan kesehatan selalu mampu melayani populasi penduduk yang terus bertambah.
”Agar kualitas hidup tidak terdelusi oleh kuantitas penduduk,” tambahnya.
Keberhasilan Sidoarjo juga menduduki IPM tertinggi di Jawa Timur juga masih menyisakan pekerjaan rumah. Yaitu, memeratakan kualitas pembangunan manusia hingga ke wilayah-wilayah pinggiran. Dibutuhkan akselerasi digitaliasi dalam layanan publik dan penguatan vokasi yang relevan untuk kebutuhan industri masa kini.
Bupati Sidoarjo Subandi menyatakan capaian peningkatan IPM tersebut merupakan hasil kerja bersama semua pihak di berbagai sektor. Pemerintah daerah dan berbagai stakehdolers.
”Pembangunan di Sidoarjo tidak mungkin bisa kalau hanya dilakukan oleh pemerintah daerah. Termasuk, pembangunan SDM. Makanya, kita terus menguatkan sinergi dengan pihak-pihak lain. Supaya Sidoarjo semakin maju dan sejahtera,” kata Bupati Subandi.
Bupati Subandi berharap peningkatan SDM dan tingginya IPM di Sidoarjo bisa merata di semua wilayah. Demikian pula pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya di kawasan perkotaan saja, tapi juga bisa merata ke semua desa di 18 kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo. (*)
