Hingga Akhir Tahun, 60 Kali Digelar Gerakan Pangan Murah di Kota Malang

23 September 2025 17:15 23 Sep 2025 17:15

Thumbnail Hingga Akhir Tahun, 60 Kali Digelar Gerakan Pangan Murah di Kota Malang
Wali Kota Malang saat menghadiri GPM di Kecamatan Kedungkandang. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali digencarkan oleh Pemerintah Kota Malang. Hingga Desember 2025, Pemkot Malang merencanakan agar GPM digelar hingga 60 kali tersebar di berbagai kelurahan. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan menjelaskan pada September 2025 ini GPM telah digelar hingga 16 kali. 

"Bulan September saja 16 kali. Kalau digabung dengan Agustus 20 kali. Tapi nanti kita tambah samai Desember, momen Natal dan Tahun Baru. Mungkin kami tambah sampai 50 atau 60 kali karena jumlah kelurahan di Kota Malang ada 57 kelurahan," ujar Slamet, Selasa, 23 September 2025.

Pasalnya dalam GPM, pemerintah dapat menggelontorkan beras SPHP dengan total hingga 40.000 ton. Pada GPM di Kecamatan Kedungkandang pagi tadi, terdapat 3 ton beras SPHP. 

Termasuk dengan merk beras lainnya 5,2 ton, minyak goreng 2074 liter, gula 796 kilogram, telur 250 kilogram, tepung 3250 kilogram, garam 150 kilogram, dan kecap 26 liter. 

"Itu dari Bulog dan Perumda Tunas. Kemudian dari Gapoktan Sumber Rejeki Merjosari ada tomat 80-90 kilogram, cabai kecil 5 kilogram, cabai besar 10 kilogram," lanjutnya. 

Sebelum di Kedungkandang, GPM telah dilaksanakan di beberapa wilayah seperto Tunggulwulung dan Mulyorejo. 

Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan kebutuhan beras SPHP di Kota Malang cenderung beragam. Meskipun beberapa masyarakat lebih memilih beras merk lain, namun kebutuhan beras SPHP masih cukup tinggi. 

"Dari GPM saat ini, masyarakat di kota metropolitan seperti Malang dan Surabaya, untuk (permintaan) SPHP tidak begitu banyak. Mereka memilih premium. Tapi saya yakin, di kawasan pinggiran kota, beras SPHP masih sangat diperlukan," sebutnya.

Harga beras SPHP yang dijual di GPM pun cenderung lebih murah dibanding di pasaran yakni Rp11.500 per kilogram dengan HET Rp12.500. Wahyu juga memastikan bahwa tidak ada kendala terhadap pendistribusian dan ketersediaan beras SPHP. 

"Dari data tadi, kalau SPHP totalnya hampir 1.050 ton. Jadi kita aman sampai dengan Desember. Kemudian mereka cenderung membeli beras yang lebih baik. Tetapi ada data lain bahwa beras SPHP diperlukan. Saya turun ke pasar-pasar, saya tanya kepada mereka, mereka masih cenderung SPHP," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

GPM Gerakan Pasar Murah Kota Malang Wali Kota Malang