Hari Ozon Sedunia: 40 Tahun Kesadaran Dunia dan Kontribusi yang Bisa Kita Lakukan untuk Bumi

16 September 2025 10:45 16 Sep 2025 10:45

Thumbnail Hari Ozon Sedunia: 40 Tahun Kesadaran Dunia dan Kontribusi yang Bisa Kita Lakukan untuk Bumi
Foto ilustrasi sinar matahari ke bumi. (PBB)

KETIK, SURABAYA – Lapisan ozon adalah perisai alami bumi yang melindungi kehidupan dari radiasi ultraviolet (UV) berbahaya. Tanpa lapisan ini, manusia, hewan, dan tumbuhan akan rentan terhadap dampak serius, mulai dari kanker kulit, katarak, rusaknya ekosistem laut, hingga terganggunya rantai makanan.

Meski tak kasat mata, lapisan ozon menjadi sesuatu yang penting dan yang membedakan bumi dengan planet lain di tata surya: adanya kehidupan. 

Selama beberapa dekade terakhir, lapisan ozon sempat mengalami kerusakan serius akibat penggunaan zat kimia berbahaya, seperti CFC (chlorofluorocarbon), yang banyak digunakan pada pendingin dan aerosol.

 

Awal Kesadaran Ilmiah

Kesadaran akan pentingnya ozon berawal lebih dari satu abad lalu. Pada tahun 1913, dua fisikawan Prancis, Charles Fabry dan Henri Buisson, menemukan adanya lapisan ozon di atmosfer. Mereka mendapati bahwa sebagian radiasi ultraviolet dari matahari hilang sebelum sampai ke bumi. Setelah dilakukan uji ilmiah, para peneliti menyimpulkan bahwa radiasi itu diserap oleh suatu zat kimia yang kemudian diketahui sebagai ozon.

 

Foto Gambar lapisan ozon yang melindungi bumi. (Kementerian Lingkungan Hidup)Foto Gambar lapisan ozon yang melindungi bumi. (Kementerian Lingkungan Hidup)Gambar lapisan ozon yang melindungi bumi. (Kementerian Lingkungan Hidup)

 

Puluhan tahun setelah penemuan itu, penelitian sejumlah ilmuwan modern mengungkap fakta mengejutkan: lubang ozon terus membesar, terutama di kawasan Antartika. Fenomena ini memicu kekhawatiran global karena ancamannya begitu nyata terhadap kesehatan manusia dan keberlangsungan ekosistem.

 

Konvensi Wina dan Protokol Montreal

Kesadaran bersama dunia internasional kemudian diwujudkan pada 16 September 1985 melalui Konvensi Wina di Austria. Pertemuan ini menjadi tonggak penting kerja sama global untuk melindungi ozon dari kerusakan lebih lanjut.

Dua tahun kemudian, pada 16 September 1987, lahirlah Protokol Montreal di Kanada. Perjanjian internasional ini mengatur penghapusan bertahap penggunaan zat perusak ozon, terutama senyawa hidrokarbon halogen yang mengandung klorin dan bromin. Protokol Montreal terbukti menjadi salah satu perjanjian lingkungan paling sukses karena mampu menekan penggunaan CFC secara global, sekaligus memberi kontribusi signifikan terhadap pengendalian perubahan iklim.

 

Penetapan Hari Ozon Sedunia

Untuk memperingati momentum penting tersebut, pada tahun 1994 Majelis Umum PBB menetapkan 16 September sebagai Hari Internasional untuk Pelestarian Lapisan Ozon (International Day for the Preservation of the Ozone Layer). Sejak itu, setiap tahun dunia memperingatinya dengan tema khusus yang menekankan pentingnya sains, kebijakan, dan aksi global dalam menjaga bumi.

Pada peringatan ke-40 tahun ini, PBB mengangkat tema “Dari Sains Menuju Tindakan Global”. PBB menegaskan bahwa Konvensi Wina dan Protokol Montreal tetap relevan dalam memantau kondisi ozon, radiasi UV, serta zat perusak ozon yang kini terus dihapuskan secara bertahap, termasuk hidrofluorokarbon (HFC) melalui Amandemen Kigali.

 

Makna Hari Ozon Sedunia

Hari Ozon Sedunia menjadi pengingat bahwa kerja sama internasional sangat penting untuk menyelamatkan bumi. Upaya global ini hanya akan berhasil jika didukung oleh semua pihak: pemerintah, industri, hingga masyarakat. Melindungi lapisan ozon berarti juga menjaga kesehatan manusia, melindungi ekosistem, serta memperkuat perjuangan melawan krisis iklim global.

 

Kontribusi Kita untuk Ozon

Menurut Program Lingkungan PBB (UNEP), setiap orang bisa berkontribusi melindungi lapisan ozon dengan cara sederhana, khususnya lewat penggunaan peralatan rumah tangga seperti kulkas, AC, hingga kendaraan pribadi.

  • Jika membeli kulkas baru, pastikan kulkas lama ditangani oleh teknisi berlisensi yang mampu mengolah limbah dengan benar. Perangkat pendingin mengandung zat khusus yang wajib dilepas atau diperbaiki terlebih dahulu sebelum sisanya didaur ulang.
  • Periksa secara berkala apakah ada kebocoran pada AC, kulkas, atau kendaraan. Jika ditemukan, perbaikilah kebocoran tersebut sebelum dilakukan pengisian ulang.
  • Gunakan jasa teknisi yang memiliki keahlian dan sertifikasi resmi saat melakukan servis perangkat elektronik atau pendingin.
  • Saat menggunakan AC, pastikan ruangan tertutup rapat—pintu, jendela, maupun celah dinding—agar energi tidak terbuang dan usia pakai perangkat lebih panjang.
  • Tempatkan kulkas di posisi yang sedikit tinggi dan tidak menempel langsung ke dinding supaya sirkulasi udara lebih lancar. Hindari meletakkannya berdekatan dengan oven atau mesin pencuci piring.
  • Rutin membersihkan bagian belakang kulkas serta mencairkan es yang menumpuk di dalam freezer.
  • Atur suhu kulkas secara bijak, jangan selalu di posisi terendah, dan matikan bila tidak diperlukan.
  • Simpan bahan makanan secukupnya saja, jangan terlalu lama menimbun makanan di kulkas.
  • Untuk AC rumah, letakkan kondenser di area teduh atau gunakan pelindung bila terlalu sering terkena sinar matahari. Jangan lupa membersihkan kondenser dan evaporator secara rutin.
  • Dinginkan ruangan secara alami pada malam hari dengan memanfaatkan ventilasi udara.
  • Saat berkendara, matikan AC mobil setelah lama digunakan, buka jendela untuk sirkulasi alami, dan biasakan parkir di bawah pepohonan agar kabin tidak terlalu panas.

Langkah-langkah kecil ini, bila dilakukan secara konsisten, bukan hanya membantu menjaga lapisan ozon, tetapi juga membuat peralatan lebih awet dan ramah energi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hari Ozon Sedunia Atmosfer radiasi ultraviolet Sinar UV Charles Fabry Henri Buisson konvensi Wina Protokol Montreal International Day for the Preservation of the Ozone Layer bumi