Halloween: Seru Buat Kostum, Tapi Apa Kata Alkitab?

31 Oktober 2025 00:00 31 Okt 2025 00:00

Thumbnail Halloween: Seru Buat Kostum, Tapi Apa Kata Alkitab?
Ilustrasi suasana malam Halloween (Foto: Freepik)

KETIK, SURABAYA – Kata Halloween berasal dari gabungan kata “All Hallows”, yang berarti malam orang kudus, dan “evening” atau malam hari. Dengan demikian, Halloween dapat diartikan sebagai malam orang-orang kudus.

Dalam perkembangannya, Halloween dirayakan dengan cara yang lebih populer dan ringan; anak-anak mengenakan kostum unik, mengetuk pintu rumah warga, dan meminta permen dalam tradisi trick or treat.

Namun, muncul pertanyaan apakah tradisi ini memiliki dasar dalam Alkitab, atau hanya sekadar festival tanpa makna rohani yang jelas?

Alkitab sendiri tidak menyebutkan perayaan Halloween, sebab tradisi ini baru muncul jauh setelah kitab tersebut ditulis.

Meski demikian, Alkitab secara tegas melarang umat Kristen untuk terlibat dalam praktik yang berhubungan dengan sihir, penyembahan berhala, atau kepercayaan terhadap kekuatan dunia lain.

Bagi sebagian umat Kristen, Halloween dianggap berakar dari kepercayaan pagan dan praktik spiritual yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.

Sebab, pada tanggal 31 Oktober, para penganut Wicca, sebuah jaringan penyihir modern merayakan momen ketika batas antara dunia fisik dan spiritual diyakini menjadi paling tipis. Tradisi inilah yang kemudian dikaitkan dengan unsur satanisme dan ilmu gaib.

Meski kini banyak yang memaknai Halloween sekadar sebagai hiburan atau budaya populer, sebagian umat Kristen memilih untuk tidak merayakannya. Alasannya, meskipun tampak tidak berbahaya, perayaan ini tetap memiliki akar yang bertentangan dengan nilai-nilai iman Kristen.

Tombol Google News

Tags:

Halloween spooky 31 oktober Horror