KETIK, PEMALANG – PGRI Cabang Petarukan, Pemalang melaksanakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada Selasa, 25 November 2025.
Agenda utama berupa upacara resmi dan kegiatan donor darah dengan target 50 pendonor, yang di pusatkan di Pendopo Kecamatan Petarukan.
Eko Budiarto atau akrab disapa EBA, yang menjabat sebagai Seksi Donor Darah dan Upacara mewakili Ketua PGRI Cabang Petarukan, Agus Susanto, menyampaikan bahwa kegiatan dimulai dengan upacara peringatan dan dilanjutkan dengan donor darah yang dibuka hingga pukul 12.00 WIB. Meskipun hingga pertengahan acara baru sekitar 20 peserta yang terdaftar.
Eko Budiarto atau EBA saat diwawancara disela-sela kegiatan (Foto: Slamet/Ketik)
Ia menjelaskan bahwa belum tercapainya target karena banyak guru yang masih mengadakan perayaan di sekolah masing-masing, seperti tumpengan dan upacara internal.
Selain kegiatan sosial donor darah, sebelumnya PGRI Cabang Petarukan juga telah menggelar lomba bola voli putra dan kasvol putri yang diikuti para guru dari berbagai satuan pendidikan.
Menurut EBA, rangkaian kegiatan ini menjadi bentuk partisipasi aktif guru dalam memperingati momentum tahunan PGRI.
Tahun ini, PGRI mengangkat tema “Mewujudkan Indonesia Emas, Guru Bermutu, Indonesia Maju.”
EBA berharap seluruh guru di Petarukan terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme untuk mendukung kemajuan bangsa.
Ia juga mengajak semua anggota PGRI agar berperan aktif mengikuti kegiatan peringatan Hari Guru, termasuk donor darah sebagai wujud solidaritas kemanusiaan.
Diantara peserta donor darah, hadir Sugianto (62), pensiunan guru olahraga yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 64 kali.
“Biasanya saya donor di kantor PMI Pemalang setiap tiga bulan sekali. Ini saya ikut karena ada undangan dari PGRI,” ujarnya.
Sugianto mengaku sudah mendapatkan tiga penghargaan dari PMI untuk donor 10 kali, 25 kali, dan 50 kali, dan menargetkan bisa mencapai 75 kali untuk menerima penghargaan tingkat nasional.
Meski telah purna tugas, Sugianto mengaku tetap aktif di dunia pendidikan sebagai bagian dari komite sekolah di SMPN 1 Petarukan. Ia berharap dunia pendidikan Indonesia semakin maju dengan kebijakan pemerintah yang memperkuat semangat guru.
“Jangan sampai guru dibuat kendor. Perubahan itu biasa, tapi harus tetap berpihak pada guru. Jangan ada kriminalisasi terhadap guru,” tegasnya.
Kegiatan peringatan Hari Guru Nasional 2025 dan HUT ke-80 PGRI di Petarukan itu menjadi simbol kebersamaan dan dedikasi para guru, baik yang masih aktif maupun yang telah pensiun, dalam membangun pendidikan Indonesia.(*)
