Gotong Royong, PKL Klakah Lumajang Merawat Monumen Kapten Suwandak

21 Juli 2025 18:49 21 Jul 2025 18:49

Thumbnail Gotong Royong, PKL Klakah Lumajang Merawat Monumen Kapten Suwandak
Monumen Kapten Suwandak di Klakah, Kabupaten Lumajang. (Foto: Abdul Fatah/Ketik)

KETIK, LUMAJANG – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Klakah, Kabupaten Lumajang, rutin merawat Monumen Pahlawan Kapten Suwandak. Monumen tersebut menjadi ikon perjuangan kemerdekaan bagi warga sekitar.

Kelompok PKL yang tergabung dalam Paguyuban PKL Kapten Haris Suwandak ini secara swadaya melakukan perawatan monumen. Dana perawatan dikumpulkan dari iuran rutin para PKL di sekitar lokasi.

“Bagi kami warga disini, Monumen Pahlawan Kapten Suwandak merupakan ikon dan lambang perjuangan kemerdekaan RI. Maka ketika pemerintah tidak merawat monumen perjuangan ini, kami pedagang yang berjualan di sekitarnya turun tangan untuk merawat patung berikut tamannya,” kata Kusno Ady, Ketua PKL Kapten Haris Suwandak, Senin, 21 Juli 2025.

Kusno Ady, yang akrab disapa Cong Noji, menjelaskan bahwa paguyubannya mengerahkan anggota untuk membersihkan area taman monumen, seperti yang dilakukan pada 19 Juli lalu. Setiap hari, selalu ada PKL yang peduli untuk membersihkan taman, dan pengurus paguyuban rutin mengganti lampu yang rusak setiap bulannya.

“Kalau menjelang Bulan Agustus seperti sekarang ini, kami tidak hanya merawat taman, patungnya kita cat, taman kita bersihkan, pot bunga yang rusak kita belikan dan kita pasang Bendera Merah Putih sebanyak 20 buah,” ujarnya.

Ia menyebutkan, jumlah pedagang di sekitar monumen cukup banyak, namun hanya sekitar 20 orang yang aktif membayar iuran dan menjadi anggota paguyuban.

"Kita tidak memaksa untuk menjadi anggota paguyuban. Kita hanya mengumpulkan dana dari anggota yang memang tidak ruwet. Kalau tidak mau partisipasi, ya tidak kita minta. Yang rutin membayar iuran di sini mungkin ada sekitar 20 orang. Kalau pedagangnya ada kalau 100,” jelasnya.

Perawatan paling besar memang dilakukan menjelang Agustusan. Seluruh pot dicat merah putih, pot rusak diganti, dan penerangan lampu diperkuat. Dari iuran bulanan sebesar Rp20.000 per orang, paguyuban mengumpulkan sekitar Rp400.000.

“Tapi tidak semuanya juga. Ini sisa uangnya, selama setahun masih ada.Tapi jika dananya kurang untuk perawatan, ya kita pengurus patungan,” katanya.

Menjelang peringatan 17 Agustus, Kusno Ady berencana menggelar upacara bendera di sekitar monumen, yang akan diikuti oleh anggota PKL. 

"Ini untuk mengenang pahlawan kita, khususnya Kapten Haris Suwandak, yang basis perjuangannya ada di wilayah Kecamatan Klakah," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Monumen Kapten Haris Suwandak Kusno Ady berita lumajang hari ini Lumajang hari ini Lumajang Klakah kapten suwandak suwandak