KETIK, BANGKALAN – Dharma Wanita Persatuan Badan Pendapatan Daerah (DWP Bapenda) Provinsi Jawa Timur bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar kegiatan sosial bertema “Pengentasan Stunting Menjadi Sehat.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian DWP Bapenda Jatim terhadap peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya balita yang mengalami stunting. Sasarannya adalah warga Desa Gebang, Kecamatan Kota Bangkalan.
Dalam kegiatan tersebut, DWP Bapenda Provinsi Jawa Timur melakukan pendampingan data stunting. Mereka membantu kader posyandu dan tim kesehatan memeriksa tinggi badan serta berat badan anak-anak di wilayah tersebut.
Data yang diperoleh nantinya menjadi acuan untuk menentukan langkah penanganan yang lebih tepat. Sementara Dosen akuntansi FEB UPN “Veteran” Jawa Timur memberikan sosialisasi pengelolaan hasil panen laut untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga.
Koordinator Bidang Perekonomian DWP Bapenda Jatim, Tituk Orbah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang serta pemanfaatan potensi lokal.
“Kami ingin hadir langsung di tengah masyarakat untuk membantu para ibu memahami pentingnya asupan gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak,” kata Tituk Orbah dalam keterangannya, Senin, 13 Oktober 2025.
“Kami juga berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya gizi seimbang dan optimalisasi keuangan rumah tangga dalam mengatasi stunting,” harapnya.
Dalam kegiatan ini, DWP Bapenda Jatim juga membagikan sembako kepada keluarga kurang mampu yang memiliki anak stunting, serta mendistribusikan makanan sehat hasil demo masak yang disiapkan oleh Sekolah Kuliner dan Patiseri Ottimmo Internasional Surabaya.
Menu yang dibagikan antara lain olahan berbasis ikan tenggiri, salah satu komoditas utama di Madura. Hasil laut khas pesisir Madura yang kaya protein dan gizi tersebut diharapkan dapat membantu memperbaiki asupan nutrisi anak.
Para peserta, terutama ibu-ibu, terlihat antusias selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif mengikuti proses pemeriksaan anak dan mencoba menu hasil demo masak.
"Saya jadi paham makanan bergizi itu tidak harus mahal. Rolade ikan dan sate ikan tenggiri yang diajarkan tadi enak dan mudah dibuat. Nanti mau saya praktikkan di rumah untuk anak saya,” jelas Ari, salah satu peserta.(*)