KETIK, BATU – Warga antusias mengikuti Festival Jenang Suro yang digelar Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Minggu 6 Juli 2025.
Festival Jenang Suro ini berlangsung di Area Balai Desa Bumiaji. Tradisi menyajikan makanan ini telah menjadi kegiatan rutin bagi warga Bumiaji menjelang datangnya tanggal 10 Suro dalam penanggalan Jawa.
Jenang Suro atau Bubur Suro terbuat dari beras. Biasanya disajikan dengan beberapa hidangan pendamping. Seperti Opor ayam, sambal goreng kacang, telur ayam kampung, dan serundeng kelapa.
Festival tersebut juga juga dirangkai dengan pawai tumpeng hasil bumi Desa Bumiaji. Hasil bumi berupa sayuran, buah-buahan dan umbi umbian diarak keliling desa. Kemudian Tumpeng tersebut dibagikan kepada masyarakat saat smpai di depan Balai Desa Bumiaji.
"Kami mengapresiasi Desa Bumiaji yang telah menjaga Budaya dengan Sura. Ini masing masing RW ikut berpartisipasi," kata Wali Kota Batu Hely Suyanto yang hadir dalam Festival Jenang Suro Desa Bumiaji.
Hasil bumi dibagikan kepada warga usai diarak dalam Festival Jenang Suro yang digelar Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Minggu 6 Juli 2025. (Foto: Sholeh/Ketik)
Makna di balik tradisi Jenang Suro ini sangatlah dalam. Bagi masyarakat Jawa, khususnya warga Bumiaji, Jenang Suro melambangkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Juga merupakan sarana memupuk tali silaturrahmi antar warga.
Itu karena dalam festival ini, warga masyarakat bergotong royong mengaduk Jenang dan mempersiapkan pawai hasil bumi.
"Acara ini perlu diperhatikan pemerintah kota Batu, nanti supaya lebih meriah lagi. Mudahan mudahan tahun depan acara lebih besar lagi, dan lebih estetik," tambah Heli.
Lebih lanjut Heli menguraikan, Festival Jenang Suro menggambarkan Desa Bumiaji tempo dulu. Dimana masyarakatnya masih menggunakan tungku untuk memasak. Dengan semangat gotong royong yang sangat kental.
"Bumiaji tempo dulu ya seperti ini. Masih ada Pawon, rumah masih terbuat dari anyaman bambu dan semangat gotong royong dalam memasak Jenang Suro yang masih kuat," urainya.
Festival Jenang Suro, lanjut Heli, bisa menjadi destinasi wisata. oleh karena itu pemerintah daerah perlu berkontribusi supaya kegiatan tersebut terselenggara lebih meriah lagi tahun depan.
Diharapkan dengan menjadi destinasi wisata, maka akan mendatangkan wisatawan untuk datang ke Kota Batu. Yang pada akhirnya, perputaran ekonomi masyarakat semakin meningkat.
"Ini akan menjadi catatan dinas pariwisata. Nanti juga akan Saya sampaikan di beberapa forum. Kami berharap tahun depan lebih meriah lagi," pungkasnya.(*)