KETIK, SURABAYA – DPRD Kota Surabaya menekankan pentingnya langkah mitigasi bencana menyusul munculnya semburan misterius di Sungai Kebon Agung, Rungkut.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, mendorong Pemkot Surabaya untuk menangani masalah tersebut dengan langkah cepat dan pendekatan ilmiah demi menjaga keselamatan warga.
Menurutnya, upaya penelusuran sumber semburan harus dilakukan secara ilmiah dan terukur agar tidak menimbulkan risiko bagi warga di sekitar lokasi.
Politisi PDI Perjuangan dari Dapil Surabaya 3 itu mengatakan, DPRD Surabaya mendukung langkah cepat Pemkot bersama PDAM, PGN, dan perangkat kampung yang langsung bergerak melakukan pengecekan lapangan.
Ia menilai respon cepat dan koordinasi lintas instansi menjadi bagian penting dari mitigasi awal potensi bencana lingkungan.
“Respon cepat jajaran Pemkot, PDAM, PGN, dan perangkat kampung patut diapresiasi. Dari investigasi awal, telah dipastikan bahwa tidak ada jaringan pipa gas maupun air di bawah lokasi semburan. Tetapi langkah penyelidikan lanjutan terus dilakukan agar sumber dan karakter gas dapat diketahui secara ilmiah dan akurat, termasuk mengecek apakah ada pipa gas yang mengarah ke titik semburan. Kita dukung upaya penyelidikan lanjutan,” ujar Eri Irawan, Jumat 17 Oktober 2025.
Eri menegaskan, hasil kajian ilmiah akan menjadi dasar penting dalam menentukan langkah mitigasi yang tepat agar keselamatan warga tetap terjamin.
“Berdasarkan data lapangan, tim PGN juga sudah langsung melalukan pengecekan ke dalam sungai. Telah dipetakan arah serta jaringan pipa gas di sekitar lokasi. Pipa-pipa gas utama di sekitar titik semburan telah dikunci untuk mengisolasi area, dan mengecek apakah ada pengaruhnya ke semburan atau tidak,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Komisi C DPRD Surabaya akan terus mengawal proses investigasi serta memastikan Pemkot menyiapkan skema mitigasi jika fenomena serupa terjadi kembali.
“Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Kami mendukung penuh langkah Pemkot Surabaya untuk menangani fenomena ini secara cepat, aman, dan berbasis kajian ilmiah,” pungkas Eri.
Diketahui, semburan muncul dari tengah Sungai Kebon Agung di kawasan Rungkut Tengah. Tim dari BPBD Surabaya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Satpol PP, kecamatan, kelurahan, TNI, Polri, PDAM, PGN, BMKG, serta perangkat kampung telah turun ke lokasi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, PDAM dan PGN memastikan tidak ada jaringan pipa di area tersebut.
“Meski belum teridentifikasi berbahaya, fenomena ini harus disikapi secara hati-hati dan ilmiah. Badan Geologi serta para pakar akan dilibatkan agar hasilnya akurat dan transparan,” tutup Eri. (*)