DPRD Surabaya Dorong Ketahanan Pangan Lewat Inovasi Teknologi dan Pembangunan Infrastruktur Perikanan

16 Oktober 2025 12:55 16 Okt 2025 12:55

Thumbnail DPRD Surabaya Dorong Ketahanan Pangan Lewat Inovasi Teknologi dan Pembangunan Infrastruktur Perikanan
(kiri) Achmad Nurdjayanto dan Arif Fathoni saat melihat riset dari Mahasiswa Unesa untuk ketahanan pangan di Surabaya. (Foto: Dok. Tim Mas Toni)

KETIK, SURABAYA – DPRD Kota Surabaya menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan pangan daerah melalui dukungan terhadap inovasi teknologi dan pembangunan infrastruktur sektor perikanan.

Komitmen tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, saat menerima audiensi mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tengah berkompetisi dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), Senin, 13 Oktober 2025.

Dalam pertemuan itu, mahasiswa Unesa memaparkan riset tentang pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk peningkatan produktivitas dan pengelolaan perikanan modern.

Gagasan tersebut langsung disambut positif oleh DPRD Surabaya sebagai bentuk kontribusi akademik terhadap program ketahanan pangan nasional.

Menurut Arif Fathoni, inovasi mahasiswa Unesa sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang menitikberatkan pada ketahanan pangan dan kemandirian energi.

“Presiden Prabowo sangat menitikberatkan ketahanan pangan sebagai antisipasi kondisi geopolitik global yang sedang tidak menentu, karena kunci keberlangsungan bangsa dalam menghadapi situasi dunia yang tidak menentu adalah dengan kemandirian energi dan ketahanan pangan,” ujarnya, Kamis, 16 Oktober 2025.

Politisi yang akrab disapa Mas Toni itu menilai, Surabaya memiliki potensi besar untuk mendukung program nasional tersebut, terutama melalui penguatan sektor perikanan di kawasan pantai timur.

Ia mendorong kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) dan perguruan tinggi dalam penerapan teknologi bagi peningkatan produktivitas tambak.

“Surabaya bisa mendukung program ini dengan upaya edukasi terhadap pemilik tambak di kawasan pantai timur Surabaya melalui kerja sama dengan kampus yang ada di Surabaya terkait dengan pemanfaatan teknologi dalam rekayasa budi daya perikanan, sehingga produktivitas meningkat,” jelasnya.

Mas Toni juga menegaskan bahwa keberhasilan program ketahanan pangan tidak hanya ditentukan oleh riset dan inovasi teknologi, tetapi juga pembangunan infrastruktur pendukung oleh Pemkot.

“Agar distribusi mudah, maka Pemkot harus membangun jalan yang layak menuju tambak-tambak masyarakat, sehingga hasil panen dapat dengan mudah diambil dan dikirim ke pembeli baik di pasar maupun pedagang grosir hasil perikanan,” ujarnya.

Selain sektor perikanan, Fathoni juga menyoroti potensi pemanfaatan lahan tidak produktif untuk mendukung diversifikasi pangan lokal.

“Di samping rekayasa teknologi perikanan, Pemkot juga dapat mendorong pemanfaatan lahan-lahan tidak produktif sebagai tempat budidaya semanggi. Semanggi bisa menjadi alternatif pangan selain beras di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga memuji gagasan mahasiswa Unesa yang mengembangkan AI untuk membantu petambak dalam menentukan kondisi air yang ideal bagi pertumbuhan ikan.

“Sesuai hasil presentasi mahasiswa Unesa tadi, AI bisa dimanfaatkan untuk mengukur kadar air, amonia, dan takaran pakan yang pas, sehingga kualitas air menjadi baik untuk ikan berkembang biak,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Achmad Nurdjayanto, turut menyampaikan dukungan atas sinergi antara mahasiswa dan pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan Surabaya.

“Kami di DPRD tentu mendukung penuh upaya mahasiswa yang punya gagasan konkret seperti ini. Inovasi dari kampus sangat dibutuhkan untuk memperkuat ketahanan pangan Surabaya, apalagi jika disinergikan dengan kebijakan pembangunan infrastruktur oleh Pemkot,” ujar Achmad.

Menurutnya, dukungan DPRD terhadap kolaborasi lintas sektor merupakan langkah penting agar riset dan ide-ide mahasiswa dapat diterapkan secara nyata di lapangan.

“Kita perlu membuka ruang bagi riset dan ide-ide mahasiswa agar bisa diterapkan di lapangan. Kalau kampus menyiapkan teknologinya, pemerintah menyiapkan infrastruktur, maka ketahanan pangan Surabaya bisa benar-benar terwujud,” tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

DPRD Surabaya Arif Fathoni Mas Toni Mahasiswa Unesa Universitas Surabaya Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya ketahanan pangan