KETIK, SAMPANG – Subaidi, pemuda asal Desa Gunung Rancak sekaligus Ketua BEM FEB Universitas Madura, angkat bicara terkait kasus pencabulan yang terjadi di desanya. Ia menilai Polres Sampang tidak fokus dalam menangani kasus tersebut.
Menurutnya, nama baik Desa Gunung Rancak ikut tercoreng akibat kejadian perkara yang berada di wilayah mereka.
“Kami pemuda Gunung Rancak merasa dirugikan atas kejadian ini karena nama desa kami sudah tercoreng,” tegas Subaidi, Minggu, 21 September 2025.
Ia mengkritik lambannya kinerja dan proses hukum yang berjalan, terutama karena laporan yang dipublikasikan pada 30 Juli belum menunjukkan perkembangan, meskipun pelaku atas nama Basir warga Ketapang Timur sudah ditetapkan sebagai DPO.
“Kami menganggap Polres Sampang tidak becus dalam menangani kasus ini. Masak sampai saat ini pelaku belum ditangkap? Jangan sampai ada ketimpangan dalam penegakan hukum,” ujarnya.
Lebih lanjut, Subaidi menekankan bahwa bersama pemuda Kecamatan Robatal akan mengawal proses hukum hingga tuntas. Mereka mendesak agar aparat kepolisian segera menangkap Basir yang ditetapkan sebagai DPO dan menyeret semua pihak yang terlibat.
"Jelas kasus ini ada unsur perencanaan. Kami mohon kepolisian serius menanganinya. Kami akan terus mengawal sampai ada keadilan yang benar-benar ditegakkan," tutupnya.(*)