KETIK, SURABAYA – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Timur optimistis bisa mencapai target hasil pokok lelang sebesar Rp5,4 triliun pada 2025. Meningat, hingga pertengahan tahun, nilai transaksinya sudah lebih dari Rp2 triliun.
"Kami optimistis untuk bisa meraih target, karena Jatim sebagai wilayah dengan capaian lelang terbesar ketiga setelah Kanwil DJKN DKI Jakarta dan Kanwil DJKN Jawa Barat," ungkap Kepala Kanwil DJKN Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna, Rabu, 23 Juli 2025.
"Dari nilai tersebut, berhasil diperoleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 107,48 miliar," imbuh Dudung.
Dudung menjelaskan frekuensi lelang di Jawa Timur tercatat sebanyak 9.223 kali, dengan tingkat produktivitas lelang mencapai 128,75 persen.
"Hingga Juli 2025, nilai transaksi lelang di wilayah Jawa Timur juga telah mencapai Rp2,76 triliun, menghasilkan PNBP sebesar Rp98,74 miliar," ungkapnya.
Selain itu, DJKN Jatim menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Peran Strategis Balai Lelang dan Pejabat Lelang Kelas II dalam Mendorong Penerimaan Negara.
"FGD ini menjadi wadah penting untuk mendengarkan langsung aspirasi, tantangan, dan juga mencari solusi bersama terhadap kendala yang dihadapi para Pejabat Lelang Kelas II dan Balai Lelang," ungkap Dudung.
"Terutama dalam proses pelaksanaan lelang hingga penyampaian laporan kepada superintenden," imbuhnya.
Dudung mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan penghargaan sebagai apresiasi kepada Balai Lelang dan Pejabat Lelang Kelas II yang telah menunjukkan kinerja terbaik sepanjang tahun 2024.
"Penghargaan ini didasarkan pada sejumlah indikator kinerja utama, seperti jumlah dan nilai lelang yang berhasil dilaksanakan," jelasnya.
Dalam kategori Balai Lelang, penghargaan Capaian Kinerja Lelang Terbaik I Tahun 2024 diraih oleh PT Anugrah Lelang Indonesia, disusul PT Balai Lelang Tunjungan peringkat dua, dan PT Gray Stone Auction peringkat terbaik ke 3.
Sementara itu, pada kategori Pejabat Lelang Kelas II, penghargaan Capaian Kinerja Lelang Terbaik I diberikan kepada Dr. H.R. Ibnu Arly, S.H., M.Kn., disusul Dian Permadhani, S.H., M.Kn. sebagai Terbaik II, dan Rino Arief Rachman, S.H., M.H., M.Kn. sebagai Terbaik III.
"Penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai pemacu semangat seluruh stakeholder lelang untuk terus meningkatkan layanan yang profesional, akuntabel, serta menjunjung tinggi integritas," ujar Dudung.
Penghargaan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan motivasi para pelaksana lelang untuk mencapai target pokok lelang maupun bea lelang, yang menjadi salah satu komponen penting dalam penerimaan negara.
Dudung yakin perolehan hasil lelang bisa terus ditingkatkan sebagai penerimaan negara. "Sekaligus, keberadaan lelang juga diharapkan mampu menggerakkan sektor riil dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ungkapnya. (*)