Dino Patti Djalal: Penjarahan Rumah Pribadi Sri Mulyani Terorganisir, Polisi dan Intelejen Harus Ungkap Dalangnya

18 September 2025 14:22 18 Sep 2025 14:22

Thumbnail Dino Patti Djalal: Penjarahan Rumah Pribadi Sri Mulyani Terorganisir, Polisi dan Intelejen Harus Ungkap Dalangnya
Dino Patti Djalal, diplomat senior yang mendesak polisi dan intelejen mengungkap dalang di balik penjarahan rumah pribadi Sri Mulyani. (Istimewa/ Univ Katolik Parahyangan)

KETIK, JAKARTA – Sri Mulyani Indrawati telah resmi diganti dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan per 8 September 2025 lalu. Namun insiden penjarahan terhadap rumah pribadinya masih terus mendapat sorotan dan keprihatinan dari berbagai pihak, salah satunya dari diplomat senior, Dino Patti Djalal.

Dalam pernyataannya, Dino Patti Djalal mengungkap indikasi bahwa serangan dan penjarahan terhadap rumah pribadi Sri Mulyani sebagai kejahatan yang terorganisir.

Karena itu, Dino Patti Djalal mendesak aparat penegak hukum dan badan intelijen untuk segera mengungkap dalang di balik penjarahan rumah pribadi Sri Mulyani Indrawati.

“Saya meyakini penjarahan terhadap rumah pribadi Sri Mulyani melibatkan tangan-tangan siluman. Ada pihak yang sengaja mencari alamat rumah beliau dan menyebarkannya kepada massa. Ini jelas bukan kejadian alami,” ujar Dino dalam pernyataan resminya, Kamis, 18 September 2025.

Dino mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang memperkuat keyakinannya bahwa penjarahan tersebut merupakan aksi terencana. Pertama, ia menilai mustahil massa secara tiba-tiba mengetahui alamat pribadi Sri Mulyani yang bahkan tidak diketahui banyak kalangan dekatnya.

“Saya mengenal ibu Sri Mulyani lebih dari 25 tahun. Namun sampai saat ini, saya tidak mengetahui alamat rumah pribadinya. Ini ada ratusan bahkan ribuan orang yang sama sekali tidak ada hubungannya (tidak mengenal) tapi bisa tahu persis alamat rumah beliau,” tutur mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) era Presiden SBY ini.

Indikasi kedua, para penjarah bukan berasal dari lingkungan sekitar, melainkan didatangkan dari luar wilayah, diangkut menggunakan truk, dan hanya menargetkan rumah Sri Mulyani tanpa menyentuh rumah lain di sekitarnya.

“Penjarahan ini bahkan terjadi pada pukul 01.00 dini hari dan berulang pukul 03.00. Ini waktu yang tidak lazim, karena biasanya penjarahan terjadi siang hari. Artinya, massa sudah dimobilisasi dan diarahkan secara khusus,” tegas Dino.

Ia menilai, pola tersebut menunjukkan adanya aktor yang merencanakan, mengorganisir, hingga mendanai aksi penjarahan. Karena itu, Dino meminta aparat kepolisian serta lembaga intelijen menelusuri siapa yang mengatur mobilisasi massa, siapa yang membiayai transportasi, hingga siapa yang memberi komando di lapangan.

“Bukti video dan foto banyak tersebar. Pelaku dan saksi pun ada. Tinggal ditelusuri, pasti ada yang bersuara,” lanjutnya.

Menurut Dino, penyerangan ke rumah pribadi Sri Mulyani adalah upaya yang disengaja untuk menyasar figur bersih dan berintegritas. Ia menegaskan, Sri Mulyani bukanlah koruptor, melainkan sosok idealis yang selalu berupaya memberi yang terbaik bagi bangsa di tengah tekanan politik.

“Saya tidak ingin orang baik dan jujur seperti Sri Mulyani dizalimi. Indonesia sangat kekurangan orang pintar, jujur, dan berintegritas. Justru para koruptorlah yang seharusnya dikejar,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani dikabarkan dua kali mengajukan pengunduran diri pada hari yang sama, usai rumah pribadinya dijarah massa tidak dikenal pada 31 Agustus 2025. Namun pengunduran diri tersebut kabarnya ditolak oleh Presiden Prabowo Subianto. Hingga kemudian presiden secara mendadak melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu yang baru menggantikan mantan Managing Director World Bank tersebut. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sri Mulyani Dino Patti Djalal penjarahan rumah pribadi Menkeu kerusuhan Agustus Polisi Intelejen Diplomat senior