KETIK, PALEMBANG – Peran seorang Bhayangkari tak hanya sebatas pendamping formal anggota Polri, tetapi juga sebagai ibu yang menguatkan keluarga dan istri yang setia mendukung suami dalam menjalankan tugas negara.
Hal itu tercermin dari perjalanan panjang Ibu Bhayangkari Sumatera Selatan, Dewwy Andi Rian, yang telah puluhan tahun mendampingi suami Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian dalam berbagai penugasan berat.
Dengan pengalaman hampir 32 tahun sebagai istri anggota Polri, Dewwy Andi Rian menuturkan bahwa menjadi Bhayangkari berarti siap menjalani berbagai kondisi, baik suka maupun duka, yang tak selalu terlihat oleh masyarakat.
“Kami sebagai Bhayangkari, ya seperti biasa. Walaupun sebagai Bhayangkari, tetap sebagai seorang ibu. Itu sudah menjadi bagian dari kehidupan kami,” ujar Dewwy Andi Rian saat diwawancarai Senin 22 Desember 2025.
Ia mengungkapkan, banyak fase sulit yang telah dilalui bersama suami, mulai dari penugasan ke luar negeri hingga keterlibatan dalam misi-misi besar negara, termasuk pasukan PBB dan penugasan di wilayah konflik seperti Timor Timur.
“Sudah hampir 32 tahun, jadi masa-masa itu sudah kami lewati semua. Tidak semua yang kami lalui itu terlihat oleh orang sekarang. Dulu Bapak banyak bertugas ke luar negeri, pasukan PBB, sampai ke Timor-Timur, semua sudah kami jalani,” tuturnya.
Sebagai istri perwira tinggi Polri yang kini menjabat Kapolda Sumatera Selatan, Dewwy menegaskan bahwa prinsipnya sejak awal adalah tidak pernah meninggalkan suami dalam kondisi apa pun. Baginya, kehadiran istri menjadi kekuatan moral tersendiri bagi suami yang menjalankan tugas penuh risiko.
“Bagi kami sebagai istri polisi, harus selalu mendampingi suami bertugas di mana saja berada. Seperti saya dulu, ke Timor-Timur pun ikut. Kami tidak pernah meninggalkan suami,” katanya.
Kini, setelah melewati berbagai fase pengabdian dan pengorbanan, Dewwy Andi Rian memilih untuk menikmati peran sebagai ibu dan Bhayangkari dengan tetap menjadi penyemangat bagi suami, keluarga, serta lingkungan sekitarnya.
“Sekarang tinggal kita nikmati. Menjadi seorang ibu yang selalu mendampingi suami di mana pun berada dan menjadi penyemangat untuknya,” pungkas Dewwy.
Kisah Dewwy Andi Rian menjadi gambaran nyata bahwa di balik keberhasilan seorang pemimpin Polri, terdapat sosok ibu dan Bhayangkari yang setia, tangguh, dan terus mengabdi dalam diam demi keluarga dan bangsa.
Dalam momentum peringatan Hari Ibu, Dewwy Andi Rian juga menyampaikan pesan kepada seluruh ibu di Indonesia agar tetap kuat menjalani peran ganda dalam keluarga maupun kehidupan sosial. Ia menekankan bahwa setiap ibu memiliki peran penting, meski sering kali tidak terlihat dan jarang mendapat sorotan.
“Untuk seluruh ibu-ibu Indonesia, tetaplah menjadi ibu yang kuat, sabar, dan penuh kasih. Apa pun peran kita—sebagai ibu rumah tangga, wanita karier, maupun pendamping suami—semua memiliki nilai yang sangat mulia. Jangan pernah merasa kecil dengan pengorbanan yang kita lakukan,” ujarnya. (*)
