Desa Clekatakan Didorong Jadi Sentra Kentang Nasional, Bupati Pemalang Optimis Kalahkan Dieng

7 Agustus 2025 23:30 7 Agt 2025 23:30

Thumbnail Desa Clekatakan Didorong Jadi Sentra Kentang Nasional, Bupati Pemalang Optimis Kalahkan Dieng
Bupati Pemalang Anom Widiantoro (kiri) menunjukkan hasil panen kentang di Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Selasa, 5 Agustus 2025. (Foto: Dok. Kominfo Pemalang)

KETIK, PEMALANG – Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, menyatakan optimismenya bahwa Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, dapat menjadi penghasil kentang terbaik di Indonesia.

Tidak hanya itu, produktivitas kentang di desa tersebut diyakini mampu menyaingi bahkan mengalahkan kawasan Dieng, yang selama ini dikenal sebagai sentra kentang nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Anom menghadiri kegiatan Panen Raya Kentang Industri Lokal Multifikasi G0 Chitra di lahan pertanian wisata Igir Kandang, Desa Clekatakan, Selasa, 5 Agustus 2025.

“Dari segi cuaca, suhu, hingga topografi, Clekatakan memiliki modal besar untuk bersaing dengan daerah penghasil kentang lainnya. Bahkan saya yakin bisa kalahkan Dieng,” tegas Anom.

Bupati juga menekankan pentingnya pemanfaatan aset daerah, seperti pasar beras dan gudang yang terbengkalai, untuk mendukung terbentuknya Food Station Pemalang sebagai upaya penguatan ketahanan pangan daerah.

“Kami ingin ketahanan pangan tidak hanya menjadi jargon nasional, tapi benar-benar terwujud melalui kolaborasi antara petani, pihak swasta, dan pemerintah,” tambahnya.

Selain panen simbolis, kegiatan tersebut juga menunjukkan kuatnya nilai gotong royong masyarakat. Sebagian hasil panen digunakan untuk pembangunan sarana sosial seperti masjid, pondok pesantren, dan madrasah.

Komisaris Utama PT AIMS, Rudi Gunawan, turut hadir dalam acara tersebut dan mengapresiasi semangat para petani serta pemerintah daerah.

Ia menilai Clekatakan memiliki potensi besar dalam pengembangan bibit kentang industri, khususnya varietas Granola dan Citra, yang kini mulai dibudidayakan di sejumlah daerah seperti Lombok, Minahasa, dan Sumatera.

“Tanah dan semangat sudah ada. Tinggal kolaborasi. Kami siap mendukung penyediaan bibit dari G0 hingga G3. Apalagi, berdasarkan uji laboratorium, tanah di sini sangat minim penyakit tanaman,” ungkap Rudi.

Sementara itu, Direktur CMS, Tomy Citra, menyatakan komitmennya untuk membina kemitraan jangka panjang dengan petani Clekatakan. Sebagai importir utama Indofood dan Wingsfood, pihaknya akan menggandeng kelompok tani lokal dalam pengembangan bibit lisensi berskala industri.

Kepala Desa Clekatakan sekaligus Ketua Kelompok Tani “Maju Bersama”, Sutrisno, mengungkapkan bahwa desanya telah menjalin kemitraan dengan Indofood dan Wingsfood selama lebih dari 25 tahun.

Setiap tahun, produksi kentang Clekatakan mencapai 5.000 hingga 6.000 ton. Namun, tantangan tetap ada, seperti keterlambatan pengiriman bibit dan keterbatasan varietas unggul.

“Dengan kemitraan baru bersama CMS dan AIMS, kami berharap tantangan tersebut bisa teratasi,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Pemalang berharap langkah strategis ini dapat memperkuat sektor pertanian lokal dan menjadikan Clekatakan sebagai pusat kentang industri nasional yang berdaya saing.(*)

Tombol Google News

Tags:

Clekatakan Kentang Industri Bupati pemalang Pertanian Pemalang Panen Raya Kentang cms AIMS ketahanan pangan indofood Wings Food Food Station Pemalang