Rugi Ratusan Juta saat Awal Belajar Ternak

Dari Rugi Ratusan Juta ke Cuan Puluhan Juta, Galuh Ego Setiawan Sukses Budidaya Musang

Kini Bisa Kantongi Rp20 Juta per Bulan

3 November 2025 15:59 3 Nov 2025 15:59

Thumbnail Dari Rugi Ratusan Juta ke Cuan Puluhan Juta, Galuh Ego Setiawan Sukses Budidaya Musang
Galuh saat memberikan pakan musang peliharaannya

KETIK, KEDIRI – Budidaya hewan tak biasa dilakoni Galuh Ego Setiawan, warga Gang Balong nomor 12 B, Kelurahan Balowerti, Kota Kediri. Lewat budidaya musang, pencinta hewan mamalia itu sukses meraup cuan hingga puluhan juta rupiah saban bulannya.

Perjuangan Galuh tidak mudah sebelum akhirnya bisa menikmati pundi-pundi cuan dari memelihara musang, hewan yang memang menjadi kecintaannya. Sebelumnya, ia harus rela merugi ratusan juta rupiah saat belajar mengembangbiakkan hewan nokturnal ini, meski sebelumnya ia juga sudah pernah memelihara musang.

“Saya pernah dimintai untuk memelihara musang, saking senangnya dengan musang, kemudian saya membeli sendiri hingga 60 ekor. Karena kurang pengalaman kena penyakit dan menyisakan 15 ekor,” kata Galuh, Senin, 3 November.

Foto Salah satu musang perliharaan Galuh dengan corak mata warna tertentuSalah satu musang perliharaan Galuh dengan corak mata warna tertentu

Dari pengalaman pahit itu, Galuh harus mengikhlaskan uangnya raib hingga menyentuh ratusan juta rupiah. Pengalaman mahal itu ia jadikan pembelajaran hingga akhirnya berhasil meraup cuan dari hobi yang ia gemari.

“Dulu rugi hingga ratusan juta saat belajar, berawal dari situ saya terus berbenah dan bisa seperti sekarang,” imbuhnya.

Sebelum bisa menikmati hasil cuan dari pembiakan musang, Galuh banyak belajar. Butuh waktu sekitar empat tahun untuk memahami karakteristiknya, mulai dari jenis makanan yang baik untuk perkembangannya, siklus kehidupannya hingga sarana-sarana penunjang pengembangbiakan.

“Bagaimana agar musang itu tidak stres, jadi harus diperhatikan dengan jeli. Pada dasarnya semua itu harus didasari dengan hobi, jika tidak akan terasa berat,” kata dia.

Berbekal pengalaman memulai bisnis sejak tahun 2017, kini ia memiliki sebanyak 17 ekor musang pandan dengan jumlah indukan sebanyak 13 induk. Dalam sebulan rata-rata peternakannya bisa menghasilkan anakan kisaran 2 sampai 4 ekor dari total peliharaannya.

“Harga jualnya juga bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp20 juta bahkan lebih untuk jenis corak tertentu dengan usia 1 sampai 3 bulanan. Seperti misalnya supermozaik, pied dan lainnya. Jadi saya juga mengawinkan silang dengan jenis-jenis tertentu. Misalnya mozaik mata biru dari Lombok, Jawa untuk menghasilkan ciri khas tertentu,” jelasnya.

Foto Musang perliharaan Galuh ketika sedang makanMusang perliharaan Galuh ketika sedang makan

Angka itu terlihat fantastis, namun bagi Galuh terbilang realistis mengingat untuk pakannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi makanan tambahan seperti lele yang bisa menghabiskan sekitar 5 kg tiap bulannya.

“Namun kembali lagi, karena pada dasarnya senang akhirnya bisa seperti sekarang ini. Untuk rata-rata bisa menghasilkan sekitar Rp10-Rp20 juta setiap bulannya,” tambahnya.

Dari ternak hewan tak seperti pada umumnya itu Galuh berhasil membuktikan bahwa dari hobi bisa menghasilkan pundi-pundi rezeki. Lewat kepiawaiannya, ia sukses mengembangbiakkan musang dengan nuansa apik hingga dilirik banyak konsumen.

Galuh mengaku bakal mengembangkan usahanya yang dirintis bersama sang istri. Apalagi, pangsa pasar untuk musang peliharaannya masih luas dan minim pesaing. Potensi ini semakin menarik karena banyaknya event dan kontes, yang membuat konsumen semakin tertarik.

“Mayoritas pembelinya lewat media sosial dan sudah tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Untuk jangkauan luar negeri sementara belum,” pungkasnya.

Tombol Google News

Tags:

#musang #luak #kotakediri peliharaan Cuan #pengusahamuda