Inovasi Kue Daun Randu dan Teknologi IB, Jalan Baru Kemandirian Peternak Lokal di Pamekasan

4 Oktober 2025 13:38 4 Okt 2025 13:38

Thumbnail Inovasi Kue Daun Randu dan Teknologi IB, Jalan Baru Kemandirian Peternak Lokal di Pamekasan
Tim pengabdian Universitas Madura saat melaksanakan program pendampingan kepada Kelompok Tani Sumber Mulyo di Dusun Solot, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan (Foto: Dok. Unira)

KETIK, PAMEKASAN – Tim pengabdian Universitas Madura baru-baru ini melaksanakan program pendampingan yang fokus pada optimalisasi reproduksi ternak melalui deteksi birahi dan penerapan inseminasi buatan (IB). 

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan produktivitas peternak sapi melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan kelompok masyarakat. 

Kegiatan yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI pada tahun pendanaan 2025 melalui program pengabdian kepada masyarakat menggandeng kelompok tani “Sumber Mulyo” sebagai mitra dalam kegiatan ini. 

Rangkaian kegiatan diawali dengan sosialisasi deteksi birahi dan gangguan reproduksi yang dilaksanakan pada 3 Agustus 2025, hingga dilanjutkan dengan praktik langsung deteksi tanda-tanda birahi yang dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2025. 

Antusiasme peserta ditunjukkan melalui kegiatan diskusi saat pemateri telah menyampaikan beberapa penjelasan terkait tanda-tanda birahi dan gangguan reproduksi.

Hasil evaluasi dari kegiatan yang diikuti oleh 30 peternak sapi menunjukkan adanya peningkatan signifikan terhadap level pengetahuan peternak terutama dalam menentukan waktu yang tepat untuk pelaksanaan IB. 

Selain aspek reproduksi, tim pengabdi juga memperkenalkan inovasi pakan berbasis lokal berupa kue daun randu yang dipadukan dengan rempah tradisional seperti kunyit dan temulawak. Pakan tambahan ini terbukti berpotensi meningkatkan kesehatan ternak sekaligus menekan biaya produksi. 

Antusiasme peternak juga terlihat jelas saat mereka terlibat langsung dalam praktik pembuatan pakan inovatif tersebut. Peningkatan angka keberhasilan reproduksi ternak yang dapat mendukung program swasembada pangan menjadi sebuah harapan besar keberhasilan kegiatan pengabdian ini.

Harapan lainnya yaitu ke depan, program dapat dilanjutkan dengan implementasi IB terstruktur pada sapi betina yang telah terdeteksi birahi serta pengembangan kue daun randu dalam skala usaha mikro. 

Dengan demikian, peternak tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi reproduksi, tetapi juga memperoleh nilai tambah dari pengelolaan sumber daya lokal.

Foto Dokter hewan saat melakukan kawin suntik terhadap sapi milik Kelompok Tani Sumber Mulyo di Dusun Solot, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan (Foto: Dok. Unira)Dokter hewan saat melakukan kawin suntik terhadap sapi milik Kelompok Tani Sumber Mulyo di Dusun Solot, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan (Foto: Dok. Unira)

Ketua Kelompok Tani Sumber Mulyo, Ibu Zulfani Shamad, menyampaikan harapan besar agar masyarakat semakin memahami cara mengenali masa birahi dan kebuntingan ternak secara tepat.

Menurutnya, kemampuan deteksi dini sangat penting untuk menekan tingkat kegagalan saat proses kawin, baik secara alami maupun buatan. 

“Jika peternak mampu mendeteksi birahi dan kebuntingan, peluang keberhasilan reproduksi akan jauh lebih tinggi, dan kerugian bisa ditekan,” ujarnya, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Selain fokus pada reproduksi ternak, masyarakat juga didorong untuk mengembangkan keterampilan penunjang ekonomi, salah satunya melalui pelatihan pembuatan kue berbahan daun randu. Produk ini diharapkan dapat dipasarkan dan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga.

Program ini menyasar Kelompok Tani Sumber Mulyo di Dusun Solot, Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Zulfani berharap kegiatan tersebut mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan anggota kelompok.

“Dengan keterampilan baru dan pengetahuan reproduksi ternak yang tepat, masyarakat bisa memperoleh keuntungan lebih besar dari sektor peternakan maupun usaha sampingan,” tambahnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Madura Pamekasan