Cuaca Ekstrem, Dapur MBG di Simeulue Kekurangan Stok Bahan

27 November 2025 18:43 27 Nov 2025 18:43

Thumbnail Cuaca Ekstrem, Dapur MBG di Simeulue Kekurangan Stok Bahan
Dapur SPPG Amiria Bahagia Kecamatan Simeulue Timur. Kamis 27 November 2025. (Foto: Helman/Ketik.com)

KETIK, SIMEULUE – Akibat cuaca ekstrem yang tinggi disertai gelombang dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir kembali berdampak pada aktivitas transportasi laut di Kabupaten Simeulue.

Kondisi cuaca ekstrem tersebut menyebabkan kapal feri tidak dapat berlayar, sehingga pasokan barang kebutuhan pokok ke daerah mengalami hambatan.

Para pedagang mengeluhkan semakin berkurangnya stok bahan kebutuhan dapur, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, telur, ikan, ayam potong, serta aneka bahan sembako lainnya yang saat ini mulai kosong di pasaran. 

Salah seorang pedagang di Pasar Inpres Suka Karya Nanda saat ditemui Jurnalis Ketik.com membenarkan kondisi tersebut para pedagang kini mulai kehabisan barang karena pasokan tidak masuk akibat kapal feri yang tertahan di pelabuhan akibat cuaca ekstrem. 

“Barang-barang di kedai kami sudah mulai berkurang. Banyak yang sudah tidak ada karena kapal feri tidak masuk akibat curah hujan dan angin kencang,” ujarnya, Kamis, 27 November 2025.

Harga pun naik akibat cuaca dan kapal feri tidak masuk, harga yang naik di antaranya cabe merah mencapai Rp100 ribu per kg, bawang merah Rp48 dibu perkilo, bawang putih Rp45 ribu per kg, tomat Rp15rb per kg sedangkan telur ayam Rp57 ribu per papan.

Tidak hanya para pedagang, 8 dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah beroperasi di Wilayah kabupaten Simeulue juga ikut terdampak dan mulai kewalahan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan harian.

Riadi Sutrisna, Kepala SPPG dapur Amiria Bahagia kecamatan Simeulue Timur, mengungkapkan bahwa pihaknya mulai mengalami kesulitan mengatur stok bahan makanan di dapur.

“Saat ini stok barang kebutuhan dapur kami sudah mulai sulit. Banyak bahan yang kosong dan belum bisa dipasok oleh Suplayer, harga barang pun sudah mulai naik karena banyak bahan pokok yang masih bergantung dari luar daerah Simeulue,” katanya.

Ia juga berharap kondisi cuaca segera membaik agar aktivitas penyeberangan kembali normal. Menurutnya, jika keterlambatan pasokan berlangsung lebih lama, pelayanan dapur MBG berpotensi terganggu.

Namun, meskipun banyak kendala di lapangan kita akan terus berupaya agar setiap harinya kita bisa terus menyalurkan makan bergizi gratis (MBG) ini kepada para penerima manfaat.(*)

Tombol Google News

Tags:

cuaca ekstrem MBG Terdampak Bahan Baku