KETIK, PACITAN – Suasana hangat memenuhi Aula SMKN 1 Pacitan, Jumat pagi, 14 November 2025.
Ada puluhan siswa duduk berjejer di bangku dengan handphone dan buku catatan di hadapan mereka.
Beberapa terlihat saling berbisik kecil, menebak-nebak seperti apa dunia jurnalistik yang akan mereka pelajari hari itu.
Begitu pemateri, pewarta Yusuf Arifai mulai berbicara, ruangan langsung hening: para siswa fokus, sebagian mencondongkan badan, mencatat kata demi kata.
Rumah Jurnalis Pacitan kembali menghadirkan ruang belajar untuk pelajar melalui Pelatihan Jurnalistik dan Melek Digital.
Kali ini, kegiatan berlangsung di sekolah kejuruan terbesar di Pacitan itu.
Tidak hanya berupa teori, para siswa juga diajak berdiskusi, menulis cepat, hingga mencoba praktik wawancara sederhana.
Pelatihan dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Pacitan, Taufik Purwoko, yang tampak tersenyum bangga melihat antusiasme peserta.
Waka Kesiswaan SMKN 1 Pacitan, Taufik Purwoko bersama pemateri dari Rumah Jurnalis Pacitan saat membuka Pelatihan Jurnalistik dan Melek Digital di Aula SMKN 1 Pacitan, Jumat, 14 November 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)
Ia menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi komunitas jurnalis lokal tersebut.
“Mewakili bapak kepala sekolah, sekali lagi terima kasih kepada teman-teman tim Rumah Jurnalis Pacitan yang bersedia dan sudi memberikan serta menularkan wawasannya. Ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Di sela sambutannya, beberapa siswa mengangguk pelan, seolah menegaskan bahwa kesempatan seperti ini jarang mereka temui.
Taufik berharap kerja sama serupa bisa terus berlanjut.
“Mudah-mudahan kerja sama ini tidak hanya sekali dan mungkin butuh bimbingan lebih lanjut,” katanya.
Para peserta Pelatihan Jurnalistik dan Melek Digital bersama pemateri dari Rumah Jurnalis Pacitan berfoto bersama seusai kegiatan di Aula SMKN 1 Pacitan, Jumat, 14 November 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)
Dalam pelatihannya, siswa dibekali materi tentang menulis berita, verifikasi informasi, hingga etika jurnalisme.
Dengan gaya penyampaian santai dan interaktif, siswa berulang kali tampak tersenyum, tertawa kecil, atau berebut menjawab pertanyaan.
Ketua Rumah Jurnalis Pacitan, Rojihan menyampaikan, pelatihan ini bertujuan agar siswa mampu belajar, memahami, dan mempraktikkan penulisan jurnalistik.
"Outputnya, mereka bisa membantu sekolah mempromosikan inovasi, kinerja, dan kegiatan siswa, serta memaksimalkan potensi yang ada,” ungkapnya.
Beberapa siswa bahkan tampak semakin berani mengajukan pertanyaan. Suasana dialog dua arah membuat pelatihan berlangsung lebih hidup.
Rojihan mengatakan kegiatan ini juga menjadi wujud kepedulian komunitasnya.
“Ini juga bentuk kepedulian kami dalam memupuk generasi muda dalam berkarya,” imbuhnya.
Salah satu peserta siswa kelas XI, Yudha Nugraha, mengaku mendapatkan pengalaman baru.
Dengan mata berbinar, ia menyampaikan kesannya.
“Seneng sih, selain mendapatkan ilmu baru kami juga mendapat wawasan yang menyenangkan. Harapannya teman-teman bisa menerapkan ilmu dari pelatihan ini,” ujarnya.
Pelatihan ditutup dengan sesi praktik menulis. Para siswa diminta membuat berita singkat berdasarkan simulasi fakta.
Ada yang mengetik cepat, ada pula yang sesekali menghapus untuk menyempurnakan kalimatnya.(*)
