Cerita Ibu Irul, Sosok Inspiratif di Balik Lahirnya Kampung Kue Surabaya

18 September 2025 06:01 18 Sep 2025 06:01

Thumbnail Cerita Ibu Irul, Sosok Inspiratif di Balik Lahirnya Kampung Kue Surabaya
Suasana Kampung Kue di Rungkut Surabaya jam 09.00 pagi, 17 September 2025. (Foto: Aisyah/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Di tengah riuhnya Rungkut kota Surabaya terselip sebuah gang kecil yang menyimpan kisah menarik. Gang tersebut merupakan Rungkut Lor gang II Kota Surabaya yang kini menjadi ladang rezeki bagi warga sekitar.

Tak banyak yang mengira, gang kecil yang dulu hanya ramai dengan obrolan ibu-ibu di pagi hari, kini berganti riuh oleh aroma kue yang baru matang dan suara pedagang yang sibuk melayani pembeli.

Di balik perubahan besar itu ada sosok perempuan hebat bernama Choirul Mahpuduah, atau yang akrab disapa Ibu Irul. Berkat gagasannya, masyarakat sekitar Rungkut Surabaya kini menjadi berdaya dengan hadirnya Kampung Kue.  

Kisah inspiratif itu bermula dari kepindahannya dari Kediri ke Surabaya. Saat itu, ia hanya berpegang pada pesan sederhana dari sang ibunda untuk selalu jujur dan memberi manfaat bagi sesama.

 “Saya orang Kediri, Ibu saya bilang nggapapa nduk kamu pergi ke Surabaya tapi kamu harus ingat itu negaranya orang kamu harus jujur kamu harus bisa bermanfaat kepada orang lain, pesan moral itu tetap saya pegang sampai sekarang,” ujarnya, Rabu 17 September 2025.

Berbekal pesan itu, perempuan kelahiran 1969 ini aktif di berbagai kegiatan sosial, mulai menjadi kader lingkungan hingga anggota LSM. Bahkan, sebelum terjun ke dunia kuliner, ia sempat menggagas bank sampah dan unit simpan pinjam di lingkungannya.

Awal Mula Kampung Kue

Di tahun 2005, Ibu Irul mulai memperhatikan kebiasaan ibu-ibu di Rungkut Lor yang dianggap tidak produktif yang hanya menghabiskan waktunya untuk nongkrong-nongkrong di depan rumah saja.

Bahkan, ia juga kerap kali mengetahui tetanggnya yang dikejar retenir. Tergerak oleh keprihatinan itu, ia melakukan “investigasi sosial” untuk mencari jalan agar para ibu bisa lebih berdaya dan berpenghasilan. Meski ajakannya sempat ditolak, Ibu Irul tetap yakin, bahwa sesuatu yang baik pada akhirnya akan diterima banyak orang.

Dari hasil investigasi sosial itu, ia menemukan jika beberapa warga bisa membuat kue, namun belum memberi dampak yang besar, ia pun memiliki gagasan seandainya semua orang bisa membuat kue, pasti lingkungan ini lebih hidup

“Beberapa orang terlihat bisa membuat kue, tetapi kok tidak bermanfaat bagi tetangga kiri kanan, kok ngga ada manfaat untuk lingkungan sekitar gitu,wah seandainya semua orang bisa membuat kue ini bisa dijadikan kampung kue pasti lebih bagus,” ujar wanita 56 tahun itu.

Setelah konsisten menggeluti produksi aneka kue, keyakinannya pun berbuah manis terbukti kini ada 68 orang anggota paguyuban yang memproduksi lebih dari 70 jenis kue, dari kue basah hingga kering, sampai minuman.

Produk yang dihasilkan pun mulai dikenal masyarakat luas di tahun 2010, mulai dari client  Bandara Juanda, pesawat Citilink, hingga menyebar di negara Singapura dan Malaysia.

Suara Warga Kampung Kue

Keberadaan Kampung Kue tak hanya mengubah wajah Rungkut Lor, tetapi juga membawa dampak nyata bagi warganya. Banyak yang dulunya hanya mengandalkan penghasilan seadanya, kini bisa menata usaha sendiri dan merasakan hasilnya.

Salah satunya adalah Suwandi (56), akrab disapa Pak Kotim, ia mengaku bangga dengan adanya Kampung Kue. “Saya bangga, uang datang sendiri, omset naik, dan orang kampung bisa punya usaha sendiri,” ujarnya.

Hal serupa dirasakan Sunarsih (50), yang sudah berjualan sejak 2005. “Alhamdulillah dengan adanya Kampung Kue, usaha saya makin ramai dan penghasilan lebih baik. Semoga terus lancar dan sukses,” tuturnya.

Harapan ke Depan

Bagi Ibu Irul, semua ini berangkat dari pesan moral sederhana sang ibunda. Ia berharap Kampung Kue tidak hanya eksis untuk anggotanya, tapi juga bermanfaat bagi lebih banyak orang. “Yang tidak bekerja bisa bekerja, yang tidak punya penghasilan bisa punya penghasilan,” ucapnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kampung Kue Surabaya Kuliner Surabaya Jajan tradisional Ibu Irul Kampung Kue Surabaya Info Kuliner Surabaya