KETIK, SITUBONDO – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo memberikan pembekalan dan penguatan kapasitas bagi seluruh pemerintah kecamatan se-Kabupaten Situbondo, Selasa 25 November 2025. Kegiatan yang berlangsung di lantai II Kantor Pemkab Situbondo itu turut dihadiri Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM), Samsuri.
Pembekalan tersebut dipandu oleh dua mantan camat senior, yaitu Sigit Susetyo Raharjo dan Jupri Setyo Utomo serta Camat Bungatan Yogie Kripsian Sah. Mereka berbagi pengalaman tentang berbagai persoalan yang kerap muncul dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan.
Peran Kecamatan Akan Diperluas
Dalam arahannya, Bupati Rio menegaskan bahwa pemerintahan kecamatan harus siap menghadapi tantangan serta persoalan yang terjadi di desa maupun wilayah kecamatan.
“Di era kepemimpinan saya dan Mbak Ulfi, peran kecamatan akan lebih diperkuat sebagai koordinator dan pengawas penyelenggaraan pemerintahan desa. Desa adalah pusat pertumbuhan sekaligus tempat munculnya persoalan paling dasar. Karena itu camat harus memiliki wibawa dalam menangani setiap persoalan yang muncul,” kata Bupati Rio.
Ia menambahkan bahwa sejumlah kebijakan daerah akan didelegasikan kepada kecamatan. Karena itu, perangkat kecamatan diminta memahami peta wilayah, potensi ekonomi desa, hingga titik-titik penting seperti jalan desa dan jalan kabupaten.
Bupati Rio juga menekankan pentingnya kehadiran camat dan perangkat kecamatan di tengah masyarakat.
“Sebaran penduduk dan persoalan kemiskinan sebagian besar berada di desa. Maka camat harus rutin turun ke desa untuk memetakan kebutuhan masyarakat dan memastikan pemerataan pembangunan,” tegas alumnus FISIP Unej ini.
Menurutnya, pembangunan tidak boleh hanya terpusat di kota, tetapi harus ditujukan secara merata hingga pelosok desa.
Untuk memperkuat efektivitas pembangunan, setiap kecamatan diminta memiliki fokus tematik sesuai potensi wilayah masing-masing.
“Setiap kecamatan harus memiliki identitas pembangunan yang jelas. Misalnya, Kecamatan Kapongan yang memiliki sumber air artesis bisa dikembangkan menjadi pusat perikanan darat atau produksi air minum kemasan,” terang Bupati Rio.
Ia juga menyinggung tentang Kamatan Besuki yang berpotensi mengembangkan pengolahan sampah menjadi sumber ekonomi baru.
Lalu Kecamatan Sumbermalang dan Arjasa yang dapat memperluas sektor pertanian, terutama komoditas kapulaga dan jahe.
Kecamatan lintasan seperti Banyuglugur, Besuki, Bungatan, Panarukan, Kapongan, Arjasa, Asembagus, dan Banyuputih diarahkan memperkuat sektor transportasi, budaya, pariwisata, dan kuliner.
Bupati Rio bahkan telah memerintahkan Camat Panarukan untuk mempersiapkan Festival Anyer–Panarukan sebagai agenda tahunan.
“Bupati Serang sudah setuju. Festival ini akan menghubungkan sejarah Jalan Anyer–Panarukan sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Perkuat Struktur dan Disiplin Aparatur Kecamatan
Untuk meningkatkan kapasitas kerja, Bupati Rio membuka peluang bagi kecamatan untuk melakukan reorganisasi.
“Camat boleh mengusulkan penguatan struktur apabila SDM kasi dirasa kurang. Begitu juga anggaran, silakan ajukan tambahan bila memang diperlukan untuk mendukung program pembangunan,” katanya.
Selain penguatan struktur, Bupati Rio menegaskan pentingnya kedisiplinan aparatur kecamatan. Ia mewajibkan camat untuk tinggal di rumah dinas dan selalu siap melayani masyarakat.
“Camat harus hadir 1 x 24 jam untuk masyarakat. Jika ada camat yang tidak mau tinggal di rumah dinas, laporkan kepada saya,” tegasnya.
Melalui penguatan peran kecamatan, kebijakan tematik, dan disiplin aparatur, Bupati Rio berharap pembangunan desa dapat berjalan lebih cepat, tepat sasaran, serta berdampak nyata bagi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (*)
