KETIK, SIDOARJO – Naysha Aulia Farzana terbaring. Di ruang tamu rumahnya, Desa Watutulis, Kecamatan Prambon, bocah 8 tahun itu melambai-lambaikan tangan saat Bupati Sidoarjo Subandi mengunjunginya, pada Rabu (14 Desember 2025). Lina Listiana Ariani, sang ibu, tak kuasa menahan baru. Matanya berkaca-kaca.
Bupati Subandi datang membawa kursi roda. Agar saat pergi ke bersama orang tuanya, bocah yang lahir dengan kondisi down syndrome itu lebih mudah. Tidak hanya terbaring di kamar. Atau, ayah dan ibunya terpaksa menggendong ke mana-mana.
”Dengan bantuan kursi roda, minimal bisa ke luar rumah untuk menghirup udara segar,” kata Bupati Subandi.
Bupati Subandi menyampaikan dukungan moral sekaligus memastikan juga bahwa bantuan sosial terus mengalir kepada keluarga Lina Listiana. Perempuan 40 tahun itu diminta tetap sabar, kuat, dan senantiasa bersyukur dititipi Nasya.
”Tidak semua orang mendapat perhatian seperti ini dari Allah SWT. Yang penting tetap bersyukur. Semua cobaan itu pasti bisa dilalui,” ujar Bupati Subandi.
Arif Kholiq, warga Desa Temu, Kecamatan Prambon, merasa senang didatangi dan dibantu oleh Bupati Subandi. (Foto: Martha/Kominfo Sidoarjo)
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan terus memberikan dukungan kepada warga Sidoarjo. Agar dapat mengurangi beban, seperti Lina, dalam menghidupi keluarganya.
Bupati Subandi juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus hadir memberikan bantuan. Mulai kepesertaan BPJS Kesehatan, bantuan Dinas Sosial Sidoarjo, hingga tambahan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
”Nanti ada tambahan lagi Rp600 ribu per bulan yang akan diambilkan dari Baznas,” jelasnya.
Mendengar penjelasan itu, Lina menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. Bantuan tersebut sangat berarti bagi keluarganya dalam merawat dan memenuhi kebutuhan kesehatan Naysha.
”Alhamdulillah, nek diparingi ngeten. Saget didhamel beraktivitas,” ucapnya.
Selain mengunjungi keluarga Naysha Aulia Farzana, Bupati Subandi juga menyambangi warga Desa Temu, Kecamatan Prambon, yang sedang sakit. Dia bernama Arif Kholiq. Pria 55 tahun itu menderita hepatitis B. Tidak mampu bekerja lagi.
Arif Kholiq tinggal bersama keluarganya di rumah yang tidak layak huni. Istri, 1 anak, dan 1 cucunya berharap rumah mereka diperbaiki, namun tak punya biaya.
Harapan itu menemukan titik terang setelah Bupati Subandi menyambanginya pada Rabu (24 Desember 2025). Dalam kunjungan tersebut, Bupati Subandi memastikan rumah Arif Kholiq segera direnovasi dengan program bedah rumah.
”Kondisi rumah ini memang sudah tidak layak huni. Atapnya bocor dan temboknya pecah-pecah. Ini harus segera diperbaiki agar keluarga bisa tinggal dengan aman dan nyaman,” ujar Subandi saat berada di lokasi.
Selain direnovasi, rumah Arif Kholiq akan ditinggikan karena sering kebanjiran. Posisinya dekat sungai, Afvour Kedunguling. Bupati Subandi pun meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo segera melakukan perbaikan.
”Kalau tidak segera diperbaiki, kasihan keluarga yang tinggal di sini,” ungkap Bupati Subandi kepada perwakilan Baznas yang mendampinginya.
Arif Kholiq dan keluarganya sangat gembira. Rumah mereka masuk program bedah rumah. Bupati Subandi berharap Arif Kholiq dan keluarganya bisa menempati rumah yang lebih layak dan sehat. Arif Kholiq didoakan sembuh serta kuat dalam menjalani pengobatan.
”Tahun 2026 kita punya program bedah warung. Per warung itu Rp10 juta. Warunge niki didandani, dodolan ben tambah lancar,” pungkas Bupati Subandi kepada keluarga Arif Kholiq. (*)
