KETIK, MALANG – Sebanyak 310 Prajurit TNI Batalyon Zeni Tempur 5/ABW diberangkatkan Bupati Malang Sanusi ke Aceh, Kamis, 18 Desember 2025. Para Prajurit menjalankan operasi kemanusiaan, membantu penanganan bencana di tempat tersebut.
Kegiatan pelepasan dihadiri Dandim 0818 Malang-Batu Letkol Czi Bayu Nugroho beserta jajaran, Komandan Batalyon Zeni Tempur 5/ABW Letkol Czi Wahyu Wuhono Widhi Nugroho, unsur Forkopimda Kabupaten Malang.
Dalam sambutannya, Bupati Malang Sanusi menyampaikan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera telah menimbulkan dampak besar.
Mulai dari terendamnya permukiman warga, terputusnya akses transportasi dan komunikasi, hingga terganggunya aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
Dalam kondisi darurat tersebut, kata Sanusi, kehadiran Satgas Penanggulangan Bencana, termasuk dari Yonzipur 5/ABW, menjadi harapan besar bagi masyarakat terdampak.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Malang, saya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh personel Satgas Penanggulangan Bencana dari Satuan Yonzipur 5/ABW," ujar Sanusi.
Lebih lanjut ia mengatakan, seluruh prajurit mengemban misi mulia. Dalam hal ini membantu penanganan bencana di Sumatera, termasuk Provinsi Aceh.
"Dengan penuh disiplin, semangat dan sukarela, para prajurit siap diberangkatkan membantu penanganan bencana di Provinsi Aceh. Ini merupakan wujud nyata semangat kebersamaan dan solidaritas antar daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.
Sanusi mengatakan, Pemkab Malang juga menyerahkan bantuan berupa 200 karton air mineral dan pampers untuk balita. Selain itu, Baznas Kabupaten Malang turut memberikan bantuan berupa paket sembako untuk masyarakat terdampak bencana di Provinsi Aceh.
Sementara itu, Komandan Yonzipur Letkol Czi Wahyu Wuhono Widhi Nogroho, mengatakan bahwa, para prajurit di sana akan fokus pada membuka akses jalan dan jembatan.
Tujuannya untuk pendistribusian logistik agar bantuan tersebut bisa masuk ke Kabupaten Bener Meruah, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.
"Berdasarkan survei awal, ini nanti ada tiga titik kabupaten yang menjadi fokus pengerjaan. Yang pertama adalah Kabupaten Bener Meruah, kemudian Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo Lues," katanya saat ditemui usai acara apel pelepasan satgas penanggulangan bencana alam di Provinsi Aceh.
Namun, kata Wahyu, untuk sampai ketiga kabupaten tersebut, itu harus membuka jalan terlebih dahulu. Hal itu karena jalan tersebut tertutup material banjir akibat bencana itu.
"Nanti kita akan berupaya membuka jalan tersebut bersama-sama dengan satuan prajurit lain," terangnya.
Saat ditanya estimasi waktu prajurit TNI yang akan bertugas di sana, ia menjawab belum tahu. Tetapi yang penting, lanjut Wahyu, mereka berangkat terlebih dahulu ke sana. Hal itu untuk membantu saudara-saudara yang ada di sana.
"Intinya mereka akan membantu semaksimal mungkin. Jika semuanya sudah cukup maksimal membantu saudara-saudara kita, saya rasa itulah saatnya mereka kembali," katanya.
Terakhir kata ia, sebanyak sekitar 310 personel beserta perlengkapannya diberangkatkan menggunakan kapal Angkatan Laut dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Lhokseumawe. (*)
