Buka Jatim Media Summit 2025, Sekdaprov Jatim Dorong Media Lokal Terus Kreatif Hadapi Disrupsi Digital

Digital News Report 2024: 79 Persen Masyarakat Mendapatkan Informasi dari Media Daring

18 Juli 2025 09:44 18 Jul 2025 09:44

Thumbnail Buka Jatim Media Summit 2025, Sekdaprov Jatim Dorong Media Lokal Terus Kreatif Hadapi Disrupsi Digital
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono foto bersama di acara Media Summit (JMS) 2025 di Ballroom Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya, Kamis 17 Juli 2025 (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Adhy Karyono membuka secara resmi pelaksanaan Jatim Media Summit (JMS) 2025 di Ballroom Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya, Kamis 17 Juli 2025.

Forum tahunan ini mempertemukan para pelaku media lokal, jurnalis, akademisi, pelaku industri kreatif, serta pemangku kebijakan dari berbagai sektor untuk memperkuat sinergi ekosistem media daerah di era transformasi digital.

Saat sambutan, Adhy menegaskan pentingnya peran strategis media lokal sebagai pilar demokrasi dan agen pembangunan berbasis informasi yang adil, akurat, dan mencerahkan publik ditengah disrupsi digitalisasi. 

“Media lokal harus menjadi kanal yang membumikan isu-isu nasional, menjaga nilai-nilai lokal, dan memastikan bahwa pembangunan tetap berpihak kepada masyarakat,” tegasnya.

Ditambahkan, tantangan utama media saat ini bukan hanya bertahan dari disrupsi digital dan tekanan ekonomi, tetapi juga mampu menghadirkan dampak sosial yang nyata melalui jurnalisme yang berkualitas.

Adhy juga mengutip data dari Digital News Report 2024 yang menunjukkan bahwa 84 persen masyarakat Indonesia kini mengakses berita melalui smartphone. Sementara itu, akses terhadap media cetak hanya tersisa 9 persen, turun signifikan dari 20 persen pada 2021.

Selain itu, sekitar 79 persen masyarakat mendapatkan informasi dari media daring, diikuti media sosial sebesar 60 persen, dan televisi sebanyak 48 persen. Sebanyak 34 persen masyarakat bahkan aktif menyebarkan berita melalui media sosial.

“Tren ini menunjukkan bahwa masyarakat kini menghadapi banjir informasi dan tekanan algoritma yang seringkali membentuk opini tanpa dasar yang kuat. Di sinilah jurnalisme profesional dan independen sangat dibutuhkan,” ujar Adhy.

Ia menggarisbawahi bahwa keberadaan media lokal bukan hanya untuk menyampaikan berita, tetapi juga menjaga nalar publik agar tetap sehat di tengah derasnya arus informasi yang tidak selalu terverifikasi.

Menurutnya, diperlukan ekosistem media yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan. Hal ini mencakup peningkatan kapasitas jurnalis, pengembangan konten edukatif, serta inovasi model bisnis yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Adhy menambahkan komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung penguatan media lokal. Bentuk dukungan itu antara lain berupa pelatihan jurnalistik, fasilitasi kolaborasi konten strategis, hingga penyusunan kebijakan afirmatif bagi keberlangsungan media daerah.

“Kolaborasi antara pemerintah dan media bukan untuk mengintervensi isi pemberitaan, melainkan menciptakan ruang dialog yang sehat demi memperkuat literasi publik dan demokrasi yang partisipatif,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sekdaprov Jatim JMS 2025 Media Lokal