BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lokal di Jatim pada 6-8 Agustus 2025

6 Agustus 2025 13:52 6 Agt 2025 13:52

Thumbnail BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lokal di Jatim pada 6-8 Agustus 2025
Ilustrasi hujan (Foto: Freepik)

KETIK, SURABAYA – Pada musim kemarau saat ini di Surabaya dan sebagian wilayah Jatim pada tanggal 6 dan 8 Agustus 2025 masih diguyur hujan. Intensitas hujan lokal tersebut rendah dan sedang yang durasinya hanya sebentar.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menjelaskan, hujan pada musim kemarau disebabkan adanya pola konvergensi di Jatim.

“Hujan pada musim kemarau di Jatim karena pengaruh low pressure atau tekanan rendah”,kata Agatha, prakirawan stasiun BMKG Juanda, Sidoarjo kepada Ketik.co.id, 5 Agustus 2025.

Hujan dengan intensitas sedang terjadi di Surabaya, pada Senin malam,.4 Agustus 2025 sekitar pukul 21.00 WIB. Sejak siang hari cuaca di Surabaya terpantau berawan. 

Namun, menjelang malam cuaca berubah berawan tebal. Hujan yang terjadi di Surabaya durasinya tidak terlalu lama. 

Menurut Agatha, pada musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. Hal ini bisa terjadi karena adanya tekanan rendah di perairan Hindia, sebelah barat daya Sumatera.

“Hujan di Jatim pada musim kemarau ini bukan berarti kemarau basah. Tetapi adanya peningkatan awan hujan,” imbuhnya.

Dia juga menjelaskan, hujan akan terjadi satu hingga dua hari ke depan. Sementara kondisi cuaca tiga hari di Surabaya dan wilayah Jatim diprediksi cerah dan berawan. 

“Tapi masih ada potensi hujan lokal dengan intensitas ringan dan sedang,” tambah Agatha.

Berdasarkan pantauan BMKG, suhu rata-rata maksimum di Jatim saat ini 30-24 derajat Celcius. Suhu minimal antara 10 – 25 derajat Celcius. Sedangkan kecepatan angin rata-rata 10-20 knot. 

Sementara BMKG Maritim Tanjung Perak, Surabaya memantau tinggi gelombang di pantai utara dan selatan Jawa Timur belum stabil. Gelombang tinggi terus diwaspadai BMKG.

Berdasarkan pantauan tinggi gelombang di pantai selatan Jawa Timur tanggal 6 Agustus 2025 mencapai 5 meter. Berdasarkan keadaan tersebut, para wisatawan dan nelayan tetap waspada. 

“Wisatawan yang ke pantai diharapkan menunda sampai tinggi gelombang normal," kata Arrizal R Fatoni, prakirawan BMKG Maritim.

Sementara itu, tinggi gelombang di pantai utara masih tergolong aman. “Kewaspadaan harus diwaspadai angin bertiup cukup kencang,” ujar Arrizal. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hujan jatim agustus BMKG