KETIK, SURABAYA – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jawa Timur turut andil dalam pameran stan di Kegiatan Pelantikan 38 DPC HKTI se-provinsi setempat pada Kamis, 24 Juli 2025.
Ketua Tim Kerja Pengolahan Hasil Multicultural, Elly Kusumawati, memperkenalkan beragam olahan makanan, buah-buahan produk tani, hingga aneka jenis beras organik.
Salah satu hal yang paling menarik perhatian, kata dia, di setiap stan Dinas Pertanian adalah kehadiran melon berbentuk kotak.
Elly mengungkapan bahwa melon dibentuk sejak awal pertumbuhan dengan menggunakan cetakan khusus.
Teknik ini dilakukan ketika melon masih muda sehingga saat tumbuh besar, buah akan mengikuti bentuk kotak dari cetakan yang digunakan.
Produk beras organik juga menjadi sorotan dalam pameran ini. Berbeda dari beras biasanya, ia menyampaikan bahwa beras ini ditanam menggunakan air bersumber langsung dari alam, dengan pupuk dan pestisida organik sehingga mengurangi penggunaan bahan kimia.
Jenis beras yang ditampilkan pun beragam, mulai dari beras putih, beras merah, hingga beras hitam, yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Bondowoso dan sekitarnya.
Seluruh jenis beras organik ini ditawarkan dengan harga terjangkau, yaitu Rp25.000 per kilogram.
Tak hanya itu, terdapat pula jenis jagung yang tampak berbeda dari biasanya. Jika umumnya jagung berwarna kuning atau oranye maka jagung yang dipamerkan kali ini memiliki warna putih pucat. Jagung ini dikenal dengan nama jagung pulut.
“Jadi rasanya hampir kaya ketan,” jelas Elly.
Ia menambahkan, jagung pulut merupakan hasil tani UPT Agribisnis Dinas Pertanian, yang ditanam dengan bibit khusus.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Heru Suseno menjelaskan seluruh produk display pada stan merupakan hasil pertanian sendiri dari para kelompok tani.
“Seperti nanas dari Jember, apel dari Malang, dan belimbing dari Tulungagung,” jelasnya.
Menurutnya, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merupakan salah satu lembaga pertanian yang memiliki peran penting dalam memberdayakan petani agar lebih cerdas, mandiri dan sejahtera.
Setelah dilantik, ia berharap para pengurus tidak hanya sekadar menjabat, tetapi benar-benar aktif dalam mendampingi petani untuk mewujudkan swasembada pangan yang menjadi prioritas pemerintah saat ini. (*)