KETIK, SURABAYA – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Jawa Timur memusnahkan 4,4 ton benih jagung asal Thailand. Pasalnya benih tersebut terinfeksi bakteri Pantoea stewartii subsp. stewartii.
Tindakan karantina tersebut sebagai wujud komitmen Karantina Jawa Timur garda terdepan untuk menjaga kelestarian dan keamanan hayati.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, salah satunya untuk mencegah masuk dan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dari luar negeri ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepala Karantina Jawa Timur Hari Yuwono Ady menjelaskan bahwa tugas pokok dan fungsi Karantina yaitu mencegah masuk, keluar, dan tersebarnya hama penyakit hewan karantina (HPHK), hama penyakit ikan karantina (HPIK), dan OPTK.
Selain itu juga pengawasan dan atau pengendalian terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, tumbuhan dan satwa liar, serta tumbuhan dan satwa langka.
"Bakteri Pantoea stewartii subsp. stewartii sangat berbahaya sehingga harus dicegah penyebarannya. Bakteri ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar pada jagung," jelasnya pada Minggu 13 Juli 2025.
Bakteri tersebut juga mampu menyebabkan kematian seratus persen pada tanaman inangnya jika infeksi terjadi pada awal pertumbuhan tanaman.
"Inang lainnya yaitu tebu, padi, nangka, dan lainnya," ujar Hari.
Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar dan ditimbun di Instalasi Karantina Jawa Timur, Tandes, Surabaya. Turut hadir pemilik barang dan pemangku kepentingan lain, seperti kepolisian, Bea Cukai Juanda dan Tanjung Perak, serta TNI.
Sebagai informasi, pemasukan benih jagung manis asal Thailand melalui Bandara Juanda, telah melalui proses tindakan karantina pemeriksaan kesehatan.
Komoditas tersebut merupakan kategori risiko tinggi sehingga perlu pemeriksaan di laboratorium dan hasilnya dinyatakan positif terinfeksi bakteri Pantoea stewartii subsp. stewartii.
Bakteri tersebut merupakan OPTK kategori A2 yang sudah ada di Indonesia, tetapi penyebarannya masih terbatas.
"Berdasarkan Pasal 48 Ayat (1) Huruf b Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019, pemusnahan media pembawa atau komoditas dilakukan apabila setelah pengamatan dalam pengasingan, ternyata tertular HPHK, HPIK, atau tidak bebas dari OPTK yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat," jelas Hari.
Sesuai Keputusan Kepala Badan Karantina Indonesia No. 571 Tahun 2025, terdapat 15 jenis OPTK yang dilarang masuk ke dalam NKRI yang bisa terbawa pada benih jagung, meliputi bakteri, cendawan, virus, dan gulma.(*)
Barantin Musnahkan 4,4 Ton Benih Jagung Terinfeksi Bakteri Berbahaya Asal Thailand
13 Juli 2025 12:27 13 Jul 2025 12:27
Rangkuman Berita:
Barantin Jatim musnahkan 4,4 ton benih jagung asal Thailand karena terinfeksi bakteri Pantoea stewartii subsp. stewartii. Tindakan ini sesuai UU Karantina untuk mencegah penyebaran OPTK yang berbahaya bagi tanaman, termasuk jagung, tebu, dan padi. Pemusnahan dilakukan dengan dibakar dan ditimbun.
Trend Terkini
21 Okt 2025 14:58
Akses Perumahan Diblokir Ahli Waris, Puluhan KK di Sleman Terjepit Sengketa Fasum
21 Okt 2025 15:25
Satu ASN di Pacitan Dipecat Tanpa Hak Pensiun, Bolos Tiga Bulan Tak Masuk Kerja
24 Okt 2025 16:54
Pemkab Sleman Tetapkan Tanggal Pemindahan Pedagang ke Pasar Godean, Begini Rencananya
23 Okt 2025 17:05
Korupsi Rp1,2 Miliar, Kades Kedungsoko dan Dua Pengurus HIPPA Ditahan Kejari Tuban
20 Okt 2025 16:38
Pembangunan RMU di Lebak Capai 50 Persen, Target Operasional di Desember
Tags:
Barantin Balai Karantina Jawa Timur benih jagung Karantina Jawa Timur pemusnahan bibit jagung jagung asal Thailand Kepala Karantina Jawa Timur Hari Yuwono Adi SurabayaBaca Juga:
Flu Malaysia Tak Bisa Ditangkal Vaksin Lama, DPRD Surabaya Imbau Warga Waspada di Musim PeralihanBaca Juga:
Granostic Surabaya Hadirkan Pain Clinic, Penanganan Nyeri Cepat dan Tanpa Rawat InapBaca Juga:
Pemkot Surabaya Cari Pemimpin Visioner untuk Perkuat Konservasi KBSBaca Juga:
Pansus Raperda KBS Tekankan Profesionalisme Seleksi Direksi, Dorong Figur KonservasionisBaca Juga:
FARMtasy Pesta Ulang Tahun Bernuansa Edukatif dan Elegan di Legacy Ballroom SurabayaBerita Lainnya oleh Shinta Miranda
26 Oktober 2025 17:35
Akhir Tahun di Surabaya Dijamin Meriah, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Warga Ramaikan Parade Juang dan Super Sale
26 Oktober 2025 17:26
Ketua Komisi A DPRD Surabaya Tegaskan Regulasi Tenda Hajatan Harus Adil dan Proporsional
26 Oktober 2025 16:05
Flu Malaysia Tak Bisa Ditangkal Vaksin Lama, DPRD Surabaya Imbau Warga Waspada di Musim Peralihan
26 Oktober 2025 12:32
Ivan Tanjaya, Pendiri HW Grup yang Ubah Kedai Nasi Goreng Jadi Jaringan Hiburan Bernilai Ratusan Juta Dolar
26 Oktober 2025 11:37
Granostic Surabaya Hadirkan Pain Clinic, Penanganan Nyeri Cepat dan Tanpa Rawat Inap
24 Oktober 2025 18:46
Banyak Sarjana Hukum di 9 Nama Calon Direktur KBS, Konservasionis: Mau Bikin LBH?
Trend Terkini
21 Okt 2025 14:58
Akses Perumahan Diblokir Ahli Waris, Puluhan KK di Sleman Terjepit Sengketa Fasum
21 Okt 2025 15:25
Satu ASN di Pacitan Dipecat Tanpa Hak Pensiun, Bolos Tiga Bulan Tak Masuk Kerja
24 Okt 2025 16:54
Pemkab Sleman Tetapkan Tanggal Pemindahan Pedagang ke Pasar Godean, Begini Rencananya
23 Okt 2025 17:05
Korupsi Rp1,2 Miliar, Kades Kedungsoko dan Dua Pengurus HIPPA Ditahan Kejari Tuban
20 Okt 2025 16:38
Pembangunan RMU di Lebak Capai 50 Persen, Target Operasional di Desember
