KETIK, MALANG – Aksi kecaman terhadap salah satu tayangan program televisi swasta Trans7 juga datang dari Pesantren (Ponpes) Kampus Ainul Yaqin. Pesantren milik Universitas Islam Malang (Unisma) itu mengecam tindakan Trans7 dan meminta pemboikotan.
Kecaman dan maklumat pemboikotan itu dilayangkan melalui Surat Nomor : 0140/0115/U.PKAY/D/K/L.36/X/2025, yang ditandatangani oleh Direktur Pesantren Kampus Ainul Yaqin KH. M. Taqijjuddin.
Pada suratnya Taqijjuddin menyoroti, tayangan itu sebagai bentuk framing sesat dan fitnah keji yang disebarkan oleh Trans7 terhadap masyayikh pesantren, khususnya terhadap Al-Mukarrom KH. Anwar Manshur Lirboyo.
"Kami keluarga besar Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang mengajak kepada seluruh santri, alumni, asatidz, ustadzat dan segenap sivitas Universitas Islam Malang untuk berhenti menonton program tayangan TRANS7," kata Taqijjuddin, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ketik.com, Selasa, petang 14 Oktober 2025.
Tangkapan layar video tayangan salah satu laman Trans 7 (Istimewa)
Menurutnya, sebagaimana surat yang diterima itu, ia meminta tidak memberi ruang bagi cuplikan dan tayangan TRANS7 untuk tersebar. Pihaknya juga mengajak untuk beralih kepada media yang lebih jujur, beradab, dan menghormati ulama.
"Kami menyayangkan cara penyajian berita yang bersifat provokatif dan menggiring opini negatif terhadap pesantren. Pemberitaan yang hanya menampilkan potongan video dengan tambahan voice over tanpa konteks penuh bukanlah bentuk jurnalisme yang objektif dan berimbang," terangnya.
"Boikot ini bukan sekedar protes, tetapi wujud pembelaan terhadap kehormatan ulama' serta ikrar bersama agar media kembali menjalankan fungsi mulia mencerdaskan umat, bukan menyebar fitnah atau menebar narasi provokatif dan meresahkan," tambahnya.
Tayangan Trans7 televisi swasta pada salah satu programnya soal narasi kiai dan santri menuai reaksi kecaman dari masyarakat. Pada program bernama Xpose Uncensored, menayangkan segmen yang menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur serta kiai dari pondok pesantren tersebut, Kiai Haji Anwar Manshur.
Pada video yang dilihat tampak dinarasikan ketabahan para santri, rela jalan jongkok demi seteguk susu. Pada video amatir itu juga diperlihatkan bagaimana sejumlah santri tengah berbasis jalan jongkok
Sejumlah kumpulan video dari memicu kontroversi dan sejumlah reaksi dari kalangan warganet hingga kalangan pondok pesantren. Bahkan sejumlah pondok pesantren juga menyampaikan protes atas tayangan provokatif tersebut. (*)