KETIK, JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terus memperkuat layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat melalui program Universal Health Coverage (UHC). Program ini memastikan setiap warga memiliki akses setara terhadap fasilitas kesehatan tanpa khawatir soal biaya.
Anggota Komisi D DPRD Jember, Fatmawati, mendorong masyarakat agar tidak ragu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang telah dijamin pemerintah.
“Sekarang bapak-ibu tidak perlu takut berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Pemkab Jember sudah menjamin layanan kesehatan gratis melalui program UHC. Semua warga berhak mendapatkan pelayanan tanpa dipungut biaya,” ujar Fatmawati saat menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digagas oleh Haji Charles Meikyansah di Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat, Jember, Minggu, 5 Oktober 2025.
Menurut Fatmawati, layanan kesehatan di Jember kini jauh lebih baik dan mudah dijangkau semua kalangan. Masyarakat cukup membawa KTP untuk mendapatkan pelayanan di puskesmas maupun rumah sakit daerah seperti RSD dr. Soebandi Jember, RSD Kalisat, dan RSD Balung.
“Jangan sampai warga enggan berobat hanya karena takut biaya. Pemerintah sudah menanggung seluruh biayanya, tinggal kita mau memanfaatkan atau tidak,” tegasnya.
Fatmawati menambahkan, Pemkab Jember terus memperluas cakupan UHC Prioritas. Hingga Juli 2025, program ini telah menjangkau 98,37 persen penduduk, atau sekitar 2,57 juta jiwa. Untuk mendukungnya, pemerintah daerah mengalokasikan dana sebesar Rp 366,8 miliar bagi peserta kategori Bukan Penerima Upah (BPU).
“Dengan capaian ini, Jember menjadi salah satu kabupaten dengan jaminan kesehatan terluas di Jawa Timur,” katanya bangga.
Selain memperluas akses, Pemkab Jember juga berfokus pada peningkatan kualitas layanan kesehatan. Sebagai rumah sakit rujukan utama, RSD dr. Soebandi Jember kini dilengkapi berbagai fasilitas modern, mulai dari IGD 24 jam, layanan radiologi, bedah, hingga jantung terpadu.
Rumah sakit tersebut bahkan pernah meraih penghargaan sebagai ‘Rumah Sakit Tipe B Paling Berkomitmen dalam Pelayanan Peserta JKN/KIS’ dan mencatat sejarah sebagai rumah sakit tipe B pertama di Jawa Timur yang berhasil melakukan operasi bedah jantung terbuka.
“Komisi D DPRD Jember akan terus mengawal agar pelayanan kesehatan tidak hanya mudah diakses, tapi juga memiliki kualitas yang baik,” ungkap Fatmawati, yang juga merupakan politisi Partai NasDem.
Ia menegaskan, kualitas pelayanan harus menjadi prioritas utama. “Kami tidak ingin hanya menambah jumlah fasilitas. Pelayanan harus nyaman, profesional, dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah peserta sosialisasi mengaku baru mengetahui kemudahan layanan kesehatan gratis tersebut.
Siti Mutmainnah (31), warga Desa Gambiran, merasa lega setelah mendapat penjelasan dari Fatmawati.
“Selama ini saya ragu ke rumah sakit karena takut biaya. Ternyata sekarang cukup bawa KTP sudah bisa berobat gratis. Ini sangat membantu masyarakat kecil seperti kami,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Rudi (48), seorang buruh tani dari desa yang sama.
“Saya baru tahu kalau fasilitas kesehatan di Jember sudah selengkap ini. Sekarang tinggal bagaimana kita mau memanfaatkannya atau tidak,” katanya.
Fatmawati menutup dengan mengajak warga agar berani menggunakan haknya dalam memperoleh layanan kesehatan.
“Warga Jember jangan takut untuk berobat. Pemerintah sudah berkomitmen meningkatkan mutu layanan kesehatan. Sekarang giliran masyarakat yang percaya diri memanfaatkannya,” pungkasnya. (*)